---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TEMANGGUNG -Ratusan tumpeng dengan lauk telur dan "ingkung" bebek meramaikan ritual "Gerebek Betisan" di Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis.
Ribuan warga mengikuti prosesi maupun menyaksikan "Gerebek Betisan" yang diawali dengan kirab tumpeng dan gunungan "lanang" dan "wadon" yang terbuat dari buah-buahan serta sayur-sayuran.
Kirab yang diawali dari depan Balai Desa Selomarto menuju makam seorang tokoh agama Sayyid Abdurrahman di Dusun Betisan berjarak sekitar 0,5 kilometer tersebut juga membawa replika bebek raksasa.
Bebek merupakan salah satu hewan piaraan yang dikembangkan Sayyid Abdurrahman dalam berdakwah agama Islam di Temanggung dan hingga saat ini masyarakat Sukomarto banyak yang memelihara bebek.
Nasi tumpeng yang dibawa oleh kaum wanita tersebut kemudian dikumpulkan di suatu bangsal di dekat makam Sayyid Abdurrahman, sedangkan dua gunungan diletakkan di halaman bangsal makam.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Sukomarto Miftahudin memercikkan air yang diambil dari sumur peninggalan Sayid Abdurrohman kepada masyarakat yang menyaksikan jalannya ritual "gerebek" itu.
Percikan air tersebut melambangkan kesuburan dan juga untuk mendinginkan watak angkara murka.
Usai memercikkan air, kepala desa juga melakukan "udik-udik" yakni menyebar uang koin kepada masyarakat.
Setelah acara "udik-udik" dilanjutkan rebutan dua gunungan besar oleh masyarakat.
Kegiatan "gerebek" tersebut ditutup dengan makan nasi tumpeng bersama-sama oleh pengunjung yang hadir di acara tersebut.
Miftahudin mengatakan, nasi tumpeng tersebut dibuat oleh masyarakat secara swadaya. "Tradisi sedekahan tersebut sudah lama berlangsung di daerah kami, namun berlangsung secara sederhana dan dilaksanakan di setiap dusun. Kali ini kegiatan dilaksanakan serentak dan dikemas dalam kegiatan yang lebih besar," katanya.
Selain diselenggarakan "gerebek", dalam acara haul Sayyid Abdurrahman tersebut juga digelar kesenian tradisional wayang kulit di halaman Balai Desa Sukomarto dan lomba balap bebek dengan hadiah sapi.
Wakil Bupati Temanggung Budiarto yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, tradisi tersebut bisa dikembangkan.
"Bahkan kalau memang masyarakat serius menyelenggarakan tradisi tahunan itu, daerah ini bisa dikembangkan menjadi desa wisata, karena di daerah ini mempunyai potensi bidang ternak itik," katanya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Ratusan Tumpeng Ramaikan Ritual "Gerebek Betisan"
-Bus Kartika Nyemplung Jurang, Penumpang Terluka
-Juru Parkir Tolak Target Rp 1 M
-Ratusan Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi
-Balok Goreng Temanggung Rambah Belanda Lewat TKI
-Kurang Tempat Penyimpanan Vaksin Flu Burung
-Dinilai Dipersulit, Pasien Miskin Akhirnya Meninggal
-Kirab Cap Go Meh di Temanggung Meriah
-Sebulan Terungkap 10 Kasus AIDS di Temanggung
-Kopi Temanggung Akan Disertifikasi
-Bus Kartika Nyemplung Jurang, Penumpang Terluka
-Juru Parkir Tolak Target Rp 1 M
-Ratusan Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi
-Balok Goreng Temanggung Rambah Belanda Lewat TKI
-Kurang Tempat Penyimpanan Vaksin Flu Burung
-Dinilai Dipersulit, Pasien Miskin Akhirnya Meninggal
-Kirab Cap Go Meh di Temanggung Meriah
-Sebulan Terungkap 10 Kasus AIDS di Temanggung
-Kopi Temanggung Akan Disertifikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar