---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUMEN - Sejak dimulai serentak pada 12 Maret lalu, pelaksanaan perekaman data KTP Elektronik di 26 kecamatan di Kabupaten Kebumen mengalami berbagai permasalahan. Salah satunya ialah masih rendahnya tingkat kehadiran wajib KTP untuk melakukan perekaman data.
Dalam rapat evaluasi pelaksanaan KTP Elektronik yang dipimpin oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan H Adi Pandoyo MSi, Jumat (16/3) terungkap, tingkat kehadiran warga di setiap kecamatan berfariasi. Ada yang hanya rata-rata 50 persen namun ada pula yang melebihi 100 persen.
Dari laporan para camat, banyaknya warga yang tidak hadir disebabkan oleh berbagai hal. Seperti merantau ke luar kota, sakit, jompo, maupun warga yang menerima undangan telah meninggal dunia. Alasan lain warga yang tidak hadir karena sibuk bisnis atau di sawah karena panen padi.
Camat Sruweng Mulyadi SH melaporan di kecamatan yang dipimpinnya, selama empat hari pelaksanaan perekaman data diketahui sebanyak 91 warga tidak hadir karena berada di perantauan. Selain itu, ada 34 wajib KTP yang tidak bisa dilakukan perekaman karena sudah pindah alamat atau meninggal dunia. "Ada pula yang tidak hadir ternyata mengalami gangguan jiwa," ujar Mulyadi.
Selain tingkat kehadiran, permasalahan lain yang dihadapi terkait wajib KTP ialah adanya data ganda, perubahan data penduduk seperti NIK, jenis kelamin, maupun tempat dan tanggal lahir.
Meski sudah hadir di kantor kecamatan, wajib KTP yang datanya tidak sesuai belum bisa direkam karena harus diubah database terlebih dahulu. "Kami berharap kepada Disdukcapil, data yang berbeda secepatnya segera bisa diubah," ujar Camat Sempor Munadi SSos.
Permasalahan krusial lain yang menjadi kendala ialah rusaknya peralatan KTP Elektronik seperti kerusakan satu kamera digital di Kecamatan Kutowinangun dan satu signature pad dan LCD monitor di Kecamatan Klirong yang rusak sebelum dipakai.
Selain itu, empat kecamatan juga baru dikirim dua set peralatan yakni Kecamatan Padureso, Bonorowo, Poncowarno, dan Sadang. Satu set perlatan statis di Disdukcapil dan satu set peralatan enroll mobile juga belum dikirim. Terakhir, perekaman data di Kecamatan Rowokele macet akibat kerusakan alat.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Kehadiran Rekam Data E-KTP di Kebumen Rendah
-Alokasikan Beras Cadangan untuk Nelayan
-Nelayan Kebumen Kehilangan Kesempatan Panen Lobster
-Warga Tlogopragoto Tolak Penambangan Pasir Besi
-Nelayan Alih Profesi untuk Menyambung Hidup
-Puluhan Perahu Nelayan Kebumen Rusak
-Curi Ayam Tetangga, Sodikun Babak Belur
-Tim SAR Hentikan Pencarian Empat Nelayan
-Bupati Awali Pengambilan Data Perdana E-KTP
-Pencarian Nelayan Tenggelam di Kebumen Hingga Pekan Depan
-Alokasikan Beras Cadangan untuk Nelayan
-Nelayan Kebumen Kehilangan Kesempatan Panen Lobster
-Warga Tlogopragoto Tolak Penambangan Pasir Besi
-Nelayan Alih Profesi untuk Menyambung Hidup
-Puluhan Perahu Nelayan Kebumen Rusak
-Curi Ayam Tetangga, Sodikun Babak Belur
-Tim SAR Hentikan Pencarian Empat Nelayan
-Bupati Awali Pengambilan Data Perdana E-KTP
-Pencarian Nelayan Tenggelam di Kebumen Hingga Pekan Depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar