---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUMEN - Produksi pepaya perkebunan rakyat di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah mencapai 317 ton per minggu, berasal dari lahan seluas 200 hektare (ha). Produknya bahkan mampu menembus pasar Hongkong, Singapura hingga Dubai.
"Disamping itu petani. Juga melayani permintaan pasar lokal seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta , Palembang dan Padang," kata Kadinas Pertanian dan peternakan Ir Pudjirahaju, Kamis (19/4/12) petang.
Volume ekspor melalui salah satu eksportir dari Bandung, pada akhir 2011 rata-rata volume eksport mencapai 5 ton per bulan. Belum melalui ekportir lainnya.
Potensi pepaya hasil perkebunan rakyat di Kebumen berada di sejumlah kecamatan antara lain di Petanahan, Puring , Bulupesantren di Kebumen selatan serta sejumlah kecamatan lainnya.
Jenis pepaya yang dibudidayakan, adalah varitas unggul seperti pepaya jenis California, Catisa. "Meski namanya berbau luar negeri namun jenis pepaya California adalah varitas unggul asli Indonesia,"jelasnya.
Tingginya pasar pepaya. Rencananya Dinas Pertanian akan memperluas lahan di masih wilayah Kebumen Selatan seluas 4000 ha.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen, Ir M Machasin mengatakan wilayah urut sewu Kebumen sangat berpotensi untuk ditanami pepaya.
Dengan luas lahan dari ujung timur Kecamatan Mirit hingga ujung barat Kecamatan Puring seluas 9000 ha sekitar , 50%- nya merupakan lahan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai wilayah pertanian.
"Bahkan wilayah Kebumen merupakan satu-satunya wilayah yang secara teknis memenuhi persyaratan untuk tanaman pepaya, baik dari sisi kondisi air maupun aspek lingkungannya," tandas Machasin.
Terkait dengan pepaya, Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Temanggung (LPHPT) bakal memfasilitasi pelatihan berupa Sekolah Lapang Pengendalian Hama Tanaman ( SLPHT) Pepaya untuk Petani pepaya di wilayah Urut Sewu.
Dari SLPHT tersebut diharapkan akan meningkatkan pengetahuan petani pepaya terkait budidaya tanaman pepaya. Termasuk bagaimana cara budidaya pepaya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga bisa menghasilkan pepaya yang lebih berkualitas dan sesuai permintaan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Pepaya Kebumen Tembus Pasar Mancanegara
-Sebagian Besar Alat Perekam Data E-KTP Rusak
-Pemuda Pesisir Enggan Kenal Jaring dan Perahu Lagi
-Yoda Ingin Bangun Studio Musik di Kebumen
-Wilayah Ke-2 Terbanyak Penderita Sakit Jiwa di Jateng
-Panen, Harga Beras di Kebumen Naik
-Demi Yoda, Warga Kebumen Nonton Bareng Indonesian Idol
-Menteri Koperasi, Jangan Sampai Dana KUR untuk Beli Motor-Sebagian Besar Alat Perekam Data E-KTP Rusak
-Pemuda Pesisir Enggan Kenal Jaring dan Perahu Lagi
-Yoda Ingin Bangun Studio Musik di Kebumen
-Wilayah Ke-2 Terbanyak Penderita Sakit Jiwa di Jateng
-Panen, Harga Beras di Kebumen Naik
-Demi Yoda, Warga Kebumen Nonton Bareng Indonesian Idol
-Motor Pinjaman, Dijual untuk Foya-foya
-Upah di Pabrik Genteng Rendah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar