---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUMEN - Pekerja di sejumlah pabrik genteng di Kebumen, sampai saat ini masih didominasi kaum perempuan. Kendati dengan upah rendah yang jauh di bawah upah minimal kabupaten (UMK), mereka tetap bertahan sekuat tenaga untuk bekerja keras dalam proses pembuatan genteng.
"Hampir semua jenis pekerjaan di sini menguras tenaga dan melelahkan karena dikerjakan sejak pagi sampai sore. Namun kami bertahan karena membutuhkan tambahan pemasukan untuk ekonomi keluarga," jelas Rohani (40) salah seorang pekerja pabrik genteng di Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kebumen, Senin (16/4).
Ditemui saat melakukan proses ngunggahaken atau memasukkan genteng mentah ke dalam tungku pembakaran, Rohani menuturkan bahwa di desanya hanya ada 2 jenis pekerjaan yang sanggup dikerjakannya. Yaitu, menjadi buruh tani di sawah dan menjadi buruh pabrik genteng. Di saat tak ada pekerjaan di sawah, dirinya bekerja di pabrik genteng. Untuk 7 jam kerja, sejak pukul 07.00 sampai 15.00 WIB dikurangi istirahat 1 jam, upah yang diterimanya hanya Rp 13 ribu sampai 15 ribu/hari ditambah jatah makan siang.
Rekan Rohani yang juga bekerja di pabrik genteng, Aminah (30) mengatakan akibat beratnya beban kerja dan rendahnya upah itulah kaum lelaki di desanya jarang yang mau bekerja di pabrik genteng. Para lelaki lebih memilih menekuni profesi lain yang penghasilannya lebih besar. Karena itulah, mayoritas pekerja di pabrik genteng Kebumen adalah kaum perempuan.
Hanya musing atau memutar alat pencetak genteng dan ngepres atau mencetak genteng dengan alat yang terbuat dari besi saja yang dikerjakan oleh pekerja lelaki. Itupun dengan upah di atas para pekerja perempuan, yaitu Rp 25 ribu/hari.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar