---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENAMPILAN teaterawan Thomas Haryanto Soekiran yang hanya beberapa menit telah membuat penikmat teater terkesima. Dengan lakon Semar yang dibawakan secara monolog sekaligus menggiring imajinasi penonton pada sebuah ketidakpastian, bahkan samar-samar.
"Ini proses perjalanan religius yang saya jalani bertahun-tahun yang belum juga berujung," kata Thomas usai pentas monolog di Museum Tosan Aji Kabupaten Purworejo, Minggu (15/4) malam.
Dalam lakon Semar yang digelar secara kolaborasi dengan pelukis Brahmantyo AST ini, Thomas yang membawa panji Sanggar Matahariku Purworejo memandang sebuah ruangan yang kosong namun ada sepercik cahaya. Dari situlah muncul banyak sosok yang mengaku sebagai Semar. Sebagai pamong yang mengaku merasa paling benar dan berjuang untuk menggapai pengakuan sebagai tokoh yang paling benar. Bahkan dalam lukisan yang mengelilingi pentas teater monolog pun digambarkan Semar berkelahi dengan Semar. Semar menembak Semar dan lainnya yang merupakan kegelisahan pelukis Brahmantyo yang melihat perkelahian antartokoh panutan.
Namun tokoh Semar bagi Thomas diresapi sebagai sosok kebenaran yang sulit dicari. Bertahun-tahun naik turun gunung dalam perjalanan religiusnya, bersemedi, dan yang ditemukan hanyalah antara ya dan tidak. Antara dewa dan manusia atau dewa setengah manusia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Semar, Perjalanan Religius Aktor Monolog
-TERANCAM TIDAK LULUS ; Tak Ikut UN Tanpa Keterangan
-Tuang Bensin, Ibu dan Anak Terbakar
-WARGA SOKOAGUNG KEMBANGKAN ANYAMAN BAMBU ; Terkendala Pemasaran, Butuh Pendampingan
-8.908 Pelajar SLTA Ikut UN
-Peluru Masih Bersarang di Kepala
-Siswa Diminta Tidak Percaya, Isu Kunci Jawaban Hanya Menyesatkan
-Geram, Warga Pasang Portal
-TERANCAM TIDAK LULUS ; Tak Ikut UN Tanpa Keterangan
-Tuang Bensin, Ibu dan Anak Terbakar
-WARGA SOKOAGUNG KEMBANGKAN ANYAMAN BAMBU ; Terkendala Pemasaran, Butuh Pendampingan
-8.908 Pelajar SLTA Ikut UN
-Peluru Masih Bersarang di Kepala
-Siswa Diminta Tidak Percaya, Isu Kunci Jawaban Hanya Menyesatkan
-Geram, Warga Pasang Portal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar