---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TEMANGGUNG - Wahyu Bawono (41), warga Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung menderita kerugian Rp 3.500.000, setelah menjadi korban penipuan dengan modus nomor hotline palsu yang tertera pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM) BNI Ngadirejo.
Menurut Bawono, kronologi kejadian bermula saat dirinya usai mentransfer uang senilai Rp 1.500.000 juta kepada anaknya yang tengah menempuh pendidikan di Yogyakarta. Namun, setelah proses transfer selesai kartu ATM-nya malah tertelan mesin dan tidak bisa diambil.
Secara spontan dia lantas menghubungi nomor yang tertera pada stiker di mesin anjungan. Dari nomor 021 xxxx.... dia dipandu untuk memblokir rekeningnya dan memberikan kode Personal Identity Number (PIN). Tidak tahunya itu hanya akal akalan si penipu untuk menguras uang tabungan di rekening milik Bawono.
"Setelah kartu ATM saya tertelan, spontan saya menghubungi nomor aduan yang tertempel di mesin anjungan. Pada stiker itu tertulis kalau ada permasalahan dengan ATM, baik itu tertelan dan yang lainnya bisa hubungi nomor ini. Saya hubungi ternyata itu nomor tipuan, karena hanya untuk mengetahui nomor kode PIN saya,"katanya.
Bawono baru sadar menjadi korban penipuan setelah pulang ke rumahnya dan melihat nomor telepon aduan BNI pada buku tabungan. Betapa kagetnya dia, sebab nomor di anjungan berbeda. Setelah menelpon nomor asli dia melakukan pemblokiran rekening dan menanyakan transaksi pengambilan uang.
Dalam waktu tak lebih dari dua jam rekeningnya sudah berkurang. Ada transaksi pengambilan uang melalui bank lain Rp 1.250.000, sebanyak dua kali, dan pengambian terakhir sebesar Rp 1.000.000. Jadi total uang diambil adalah Rp 3.500.000.
Kanit Reskrim Polsek Ngadirejo Aiptu Bambang Puji, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kasus itu. Dikatakan Bambang, modus pelaku menggunakan plastik yang di masukkan diantara lubang kartu, hingga setelah masuk kartu ATM akan tertelan. "Modus operandi pelaku menggunakan stiker dengan ponsel yang diperkirakan fleksi dipasang di mesin. Dia menjebak, korban yang menelepon nomor milik pelaku dan pura-pura membimbing memblokir padahal itu hanya untuk mengetahui PIN,"ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, sebelum menempel stiker pelaku sudah menjebol kunci anjungan untuk memasang plastik pada lubang. Setelah mengelabuhi korban, pelaku kemudian membuka kembali mesin anjungan untuk mengambil kartu ATM yang sudah tertelan dan digunakan untuk menguras uang korban.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhari-hati saat melakukan trasnsaksi di mesin ATM. Jika kartu tertelan harus jeli melihat nomor aduan. Apakah nomor tersebut asli atau tidak.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar