---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSOSalah satu perkebunan pepaya di Kecamatan Mirit, yang termasuk kawasan Urut Sewu, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Foto diambil, Jumat (20/4/2012). |
KEBUMEN — Lahan di pesisir selatan Kebumen, Jawa Tengah, atau dikenal dengan kawasan Urut Sewu sangat prospektif untuk dikembangkan sebagai perkebunan pepaya. Lahan yang beberapa tahun terakhir menjadi sengketa antara warga dan TNI Angkatan Darat tersebut sangat memenuhi syarat untuk dikembangkan menjadi sentra pepaya berkualitas ekspor.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kebumen M Machasin, Jumat (20/4/2012), mengatakan, wilayah Urut Sewu sangat berpotensi untuk ditanami pepaya. Dengan luas lahan dari ujung timur Kecamatan Mirit hingga ujung barat Kecamatan Puring seluas 9.000 hektar, 50 persen di antaranya merupakan lahan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai wilayah pertanian.
"Bahkan, di wilayah Kebumen, lahan di Urut Sewu merupakan satu-satunya wilayah yang secara teknis memenuhi persyaratan untuk tanaman pepaya, baik dari sisi kondisi air maupun aspek lingkungannya'" ujar Machasin.
Produksi pepaya di Kebumen saat ini cukup besar. Data Dinas Pertanian dan Peternakan Kebumen menyebutkan, produksi pepaya Kebumen mencapai 317 ton per minggu dari luas lahan sekitar 200 hektar. Bahkan, sebagian sudah menembus pasar luar negeri, seperti Singapura, Hongkong, dan Dubai.
Karena hal tersebut, Dinas Pertanian Jawa Tengah melalui Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Temanggung memfasilitasi pelatihan berupa sekolah lapang pengendalian hama tanaman (SLPHT) pepaya untuk petani pepaya di wilayah Urut Sewu di Balai Desa Munggu, Kecamatan Petanahan, selama bulan April.
Adapun peserta pelatihan adalah 25 petani pepaya dari Desa Munggu, Desa Karangreja, Desa Karanggadung di Kecamatan Petanahan serta Desa Waluyorejo di Kecamatan Puring.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan KebumenPudjirahaju mengatakan, SLPHT tersebut diharapkan meningkatkan pengetahuan petani pepaya terkait dengan budidaya tanaman pepaya. Melalui pelatihan itu, petani juga belajar cara budidaya pepaya sesuai dengan prosedur operasional standar sehingga bisa menghasilkan pepaya yang lebih berkualitas dan sesuai dengan permintaan pasar.
"Kebumen memang dikenal sebagai salah satu produsen pepaya nasional. Selama ini, pepaya dari Kebumen telah dipasarkan hingga luar wilayah, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Palembang, dan Padang. Selain itu juga diekspor ke Singapura, Hongkong, dan Dubai," kata Pudjirahaju.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Urut Sewu Prospektif Jadi Sentra Pepaya
-Foto Yoda "Idol" dengan Rambut Rebonding
-Pepaya Kebumen Tembus Pasar Mancanegara
-Sebagian Besar Alat Perekam Data E-KTP Rusak
-Pemuda Pesisir Enggan Kenal Jaring dan Perahu Lagi
-Yoda Ingin Bangun Studio Musik di Kebumen
-Wilayah Ke-2 Terbanyak Penderita Sakit Jiwa di Jateng
-Panen, Harga Beras di Kebumen Naik
-Demi Yoda, Warga Kebumen Nonton Bareng Indonesian Idol
-Menteri Koperasi, Jangan Sampai Dana KUR untuk Beli Motor-Foto Yoda "Idol" dengan Rambut Rebonding
-Pepaya Kebumen Tembus Pasar Mancanegara
-Sebagian Besar Alat Perekam Data E-KTP Rusak
-Pemuda Pesisir Enggan Kenal Jaring dan Perahu Lagi
-Yoda Ingin Bangun Studio Musik di Kebumen
-Wilayah Ke-2 Terbanyak Penderita Sakit Jiwa di Jateng
-Panen, Harga Beras di Kebumen Naik
-Demi Yoda, Warga Kebumen Nonton Bareng Indonesian Idol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar