---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TEMANGGUNG - Petugas penarik tunggakan setoran kredit sepeda motor dari lembaga penyedia pinjaman atau finance (leasing) sering bersikap keras dan kasar seperti preman, ketika menagih tunggakan setoran kepada pengguna jasa lembaga tersebut. Mereka juga jarang menawarkan jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan kredit tersebut, dan berkeinginan untuk langsung menyita kendaraan motor kredit itu.
Ketua Departemen Adovokasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Temanggung, Nur Shodiqin, kepada Suara Merdeka, hari ini mengungkapkan, pihaknya telah menerima sejumlah pengaduan dari masyarakat terkait sepak terjang penagih tunggakan setoran kredit lembaga finance tersebut, yang dinilai seperti preman.
"Ketika menagih, mereka bersikap kasar dan keras, serta mengintimidasi konsumennya. Penagihan juga tidak hanya dilakukan di rumah konsumen, namun bahkan dengan mencegatnya di jalan raya, bagi konsumen yang kebetulan bepergian dengan sepeda motor itu," ujar dia.
Petugas penarik pada awalnya memang hanya meminta kepada konsumen untuk segera membayar atau melunasi tunggakan setoran kreditnya. Namun, jika yang bersangkutan menyatakan belum bisa membayarnya, lalu para petugas, dengan kasar dan keras akan memaksa konsumen menyerahkan sepeda motornya tersebut.
"Selain mengancam, ada pula oknum penagih yang justru meminta imbalan uang damai, agar penagihannya tidak diteruskan lagi. Sedangkan info lain yang kami terima, ketika penagih berhasil menyita sepeda motor, kemudian onderdilnya diganti
dengan onderdil motor jenis lain yang mirip, namun harganya lebih murah, sebelum diserahkan ke lembaga finance. Sehingga sebetulnya merugikan lembaga itu sendiri," paparnya.
dengan onderdil motor jenis lain yang mirip, namun harganya lebih murah, sebelum diserahkan ke lembaga finance. Sehingga sebetulnya merugikan lembaga itu sendiri," paparnya.
Dia mengatakan, dari warga yang mengadu pada lembaganya tersebut, pada dasarnya mereka masih sanggup untuk membayar setoran krditnya itu hingga lunas. Hanya saja, untuk saat ini belum bisa membayar, dan akan dibayarkan setelah memiliki uang.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Petugas Penarik Kredit dari Lembaga Finance Seperti Preman
-AstaNU Bangun Bank Tani
-Hadapi UN, Mental Disiapkan
-Polisi Kawal Distirbusi Soal UN
-Juru Parkir di Temanggung Dirazia
-Temanggung Tanggung Kekurangan Honor Pengawas UN
-Temanggung Jadi Pasar Tembakau
-Puluhan Hektar Sayuran Rusak Diterpa Angin Kencang
-Jelang UN, Sejumlah Pelajar Pingsan Saat Zikir Bersama
-Jalan Bulu Rawan Kecelakaan
-Tiga Kecamatan di Temanggung Rawan TB
-AstaNU Bangun Bank Tani
-Hadapi UN, Mental Disiapkan
-Polisi Kawal Distirbusi Soal UN
-Juru Parkir di Temanggung Dirazia
-Temanggung Tanggung Kekurangan Honor Pengawas UN
-Temanggung Jadi Pasar Tembakau
-Puluhan Hektar Sayuran Rusak Diterpa Angin Kencang
-Jelang UN, Sejumlah Pelajar Pingsan Saat Zikir Bersama
-Jalan Bulu Rawan Kecelakaan
-Tiga Kecamatan di Temanggung Rawan TB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar