---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TEMANGGUNG - Puluhan hektar tanaman sayuran di Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, rusak akibat sering diterpa hujan deras dan angin kencang.
Hal ini menyebabkan petani mengalami kerugian, karena banyak hasil panen tidak layak dijual dan berkualitas buruk.
"Akibat banyaknya sayuran yang rusak, rata-rata petani mengalami kerugian, kehilangan hasil panen berkisar 80 hingga 100 persen," ujar Jafar Shodiq, kepala Dusun Kramat, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Rabu (11/4/2012) ini.
Jafar mencontohkan, 1.000 tanaman kubis yang biasa menghasilkan 1,5 ton hingga dua ton kubis, sekarang ini hanya menghasilkan sekitar satu kuintal kubis.
Di Dusun Kramat terdapat 14 hektar tanaman sayuran, dan di lima dusun di Desa Tegalrejo, terdapat sekitar 20 hektar areal sayuran. Saat ini semua areal tanaman sayuran itu berada dalam kondisi yang sama, dengan tingkat kerusakan hasil panen yang cukup parah.
Marsiti, petani lainnya, mengatakan, parahnya kerusakan hasil panen begitu memukul petani, karena rata-rata harga sayuran saat ini sedang terpuruk.
Harga kubis berkualitas bagus yang sebelumnya mencapai Rp 1.500 per kilogram (kg), saat ini turun menjadi Rp 700-Rp 800 per kg. "Untuk kubis yang nyaris busuk seperti hasil panen sekarang ini, harga pun anjlok hanya mencapai Rp 300-Rp 400 per kg," ujarnya.
Muhtasori, petani di Dusun Jumprit, mengatakan pula, terpaan angin kencang dan hujan deras juga berdampak pada tanaman tembakau yang baru saja ditanam petani.
"Sebagian bibit tanaman tembakau yang baru saja ditanam dalam dua minggu terakhir, bagian batangnya patah, dan terpaksa harus diganti dengan bibit tanaman baru," ujarnya.
Di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, kondisi cuaca yang tidak menentu, hujan deras yang terus berganti-ganti dengan cuaca panas, juga menyebabkan serangan hama trip pada tanaman cabai.
Kalau sudah terserang hama trip, daun dan bunga tanaman cabai akan menggulung, mengering, dan akhirnya urung menghasilkan buah, ujar Sanyono, salah seorang petani. Akibat hama trip ini, rata-rata hasil panen cabai saat ini anjlok 50-70 persen dari volume panen saat kondisi normal.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar