---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUMEN — Kuota elpiji ukuran 3 kilogram yang didistribusikan kepada warga Kebumen, Jawa Tengah, selama sebulan terakhir bertambah. Namun, jika tidak diawasi dengan cermat, penambahan kuota tersebut justru memicu penyelewengan dan perembesan distribusi ke daerah lain.
Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar Kebumen Agung Patuh, Rabu (2/5/2012), mengatakan, kuota elpiji ukuran 3 kg di Kebumen sebelumnya adalah 17.300 tabung per hari. Namun, sejak April ada penambahan kuota menjadi 17.595 tabung per hari.
"Ada penambahan 295 tabung. Tapi, penambahan ini juga harus didistribusikan dengan cermat karena jika tidak justru akan rawan penyalahgunaan," ungkapnya.
Untuk itu, menurut Agung, cadangan elpiji tersebut hanya akan didistribusikan guna mengantisipasi lonjakan permintaan, khususnya saat hari raya dan libur panjang. Penambahan tersebut hanya sebagai cadangan yang akan didistribusikan pada saat-saat tertentu, seperti pada bulan Ramadan dan hari raya lain.
Dia menambahkan, pada kondisi tersebut biasanya terjadi lonjakan permintaan 30-40 persen dibandingkan dengan kondisi normal. Saat ini, pihaknya masih menahan dan tidak mendistribusikan cadangan tabung elpiji tersebut.
Pasalnya, jika tidak disimpan akan ada kelebihan pasokan di masyarakat sehingga sangat mungkin terjadi penyalahgunaan dan justru merembes ke daerah lain. Hal ini karena masih ada disparitas atau perbedaan harga dengan kabupaten lain, yang umumnya lebih mahal.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar