---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUMEN - Harga kakao di tingkat petani dan pengepul di wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, anjlok hingga 40 persen. Kondisi ini dipicu kualitas biji kakao yang tidak sebagus musim-musim sebelumnya.
Supangat (43), pengepul biji kakao di Kecamatan Pejagoan, Kebumen, Selasa (2/5/2012), mengatakan, para petani kakao di Kebumen sebenarnya saat ini sedang memasuki masa panen raya kakao. Namun sayang, harganya di pasaran lokal justri jatuh karena penurunan kualitas panenan.
Pada musim panen lalu, lanjut Supangat, harga coklat bisa mencapai Rp 15.000-Rp 18.000/kg. Kini harganya hanya Rp 11.000/kg.
Menurut dia, penurunan kualitas buah kakao disebabkan berbagai faktor, di antaranya serangan hama ulat pada pohon kakao yang terjadi sekitar bulan Oktober tahun lalu. Selain itu, juga akibat musim kemarau panjang tahun 2011 yang menyebabkan pohon kekurangan air.
Menurut Sudiyo (34), petani kakao Dukuh Kedungsamak, Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan, pada awal musim penghujan pohon-pohon kakao di Kedung Samak sempat terendam air luapan Sungai Luk Ulo selama berhari-hari yang menyebabkan kualitas bunga kurang bagus.
"Hasilnya memang sedang jelek. Ukuran buah jauh lebih kecil jika dibandingkan musim sebelumnya. Daging buah terlihat juga cepat berlendir bila kulit buah tak segera dikupas dan daging buahnya tak segera dijemur," kata Sudiyo.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar