MAGELANG - Empat hari setelah PT Kuntjup-PT Putra Wahid Pratama (KSO) menandatangani nota kesepahaman dengan Pemkot Magelang melaksanakan Perjanjian Kerja Sama (PK). Mereka juga telah melaksanakan menyerahkan uang jaminan pelaksanaan sebesar 5 persen dari nilai investasi di bank umum nasional yang memiliki cabang di Kota Magelang.
“Ya, kami sudah tanda tangani perjanjian kerja sama dengan PT Kuntjup-PT Putra Wahid Pratama. Bahkan uang jaminan pelaksanaan sebesar 5 persen sudah ada,” kata Ketua Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) Pembangunan Pasar Rejowinangun Sugiharto kemarin.
Pria yang kesehariannya menjabat Sekda tersebut menyatakan PK dilakukan antara Wali Kota Magelang dan pimpinan KSO Senin (8/8). “Yang tanda tangan Pak Wali dengan wakil perusahaan KSO tersebut,’’ ujarnya.
Terhadap persoalan yang masih mengganjal di kalangan pedagang, Sugiharto mengamini pernyataan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito bahwa pembangunan harus jalan dan masalah yang masih ada bisa dikomunikasikan sembari jalan.
“Yang penting percepatan pembangunan pasar harus berjalan. Yang namanya percepatan ya harus serba cepat. Tidak mungkinkan kalau namanya percepatan kemudian berlama-lama. Kalau masih ada hal yang mengganjal, bisa dikomunikasikan dalam proses percepatan ini,” tegasnya.
Sebelumnya, pedagang mempersoalkan belum adanya kesepakatan gambar tata letak pasar dan harga hingga Pemkot memutuskan kerja sama dengan investor. Padahal bagi pedagang hal tersebut dinilai sangat krusial. “Kalau harga masih kami bicarakan sambil jalan,” ujar Sugiharto.
Dikemukakan pria yang pernah menjabat Kepala Disdukcapil tersebut, bahwa nilai investasi untuk pembangunan kembali Pasar Rejowinangun turun dibanding sebelumnya. Yakni bila investor PT Reka Konstruksi-PT Rizki Kembar Jaya-PT Bratautama Rodamandiri (JO) mematok nilai investasi sebesar Rp 109 miliar. Kini PT Kuntjup-PT Putra Wahid Pratama memasang nilai investasi Rp 100.019.700.000.
“Sisi lain, sertifikat hak guna bangunan (HGB) di atas hak pengelolaan (HPL) yang sebelumnya berlaku 20 tahun, sekarang menjadi 30 tahun. Ini tentunya bakal lebih menguntungkan pedagang,” tandas Sugiharto
Sementara itu, berdasarkan pengamatan lapangan, tiga alat berat milik KSO yang baru sudah dua hari ini turun ke bekas lahan pasar yang terbakar 26 Juni 2008 silam. Alat berat ini pada walnya merobohkan gapura dan beberapa bangunan di dekat pintu masuk. Tetapi menjelang siang hari kemudian bergeser ke sisi selatan, untuk meratakan bekas lahan di dekat saluran pengairan. (dem)
“Ya, kami sudah tanda tangani perjanjian kerja sama dengan PT Kuntjup-PT Putra Wahid Pratama. Bahkan uang jaminan pelaksanaan sebesar 5 persen sudah ada,” kata Ketua Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) Pembangunan Pasar Rejowinangun Sugiharto kemarin.
Pria yang kesehariannya menjabat Sekda tersebut menyatakan PK dilakukan antara Wali Kota Magelang dan pimpinan KSO Senin (8/8). “Yang tanda tangan Pak Wali dengan wakil perusahaan KSO tersebut,’’ ujarnya.
Terhadap persoalan yang masih mengganjal di kalangan pedagang, Sugiharto mengamini pernyataan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito bahwa pembangunan harus jalan dan masalah yang masih ada bisa dikomunikasikan sembari jalan.
“Yang penting percepatan pembangunan pasar harus berjalan. Yang namanya percepatan ya harus serba cepat. Tidak mungkinkan kalau namanya percepatan kemudian berlama-lama. Kalau masih ada hal yang mengganjal, bisa dikomunikasikan dalam proses percepatan ini,” tegasnya.
Sebelumnya, pedagang mempersoalkan belum adanya kesepakatan gambar tata letak pasar dan harga hingga Pemkot memutuskan kerja sama dengan investor. Padahal bagi pedagang hal tersebut dinilai sangat krusial. “Kalau harga masih kami bicarakan sambil jalan,” ujar Sugiharto.
Dikemukakan pria yang pernah menjabat Kepala Disdukcapil tersebut, bahwa nilai investasi untuk pembangunan kembali Pasar Rejowinangun turun dibanding sebelumnya. Yakni bila investor PT Reka Konstruksi-PT Rizki Kembar Jaya-PT Bratautama Rodamandiri (JO) mematok nilai investasi sebesar Rp 109 miliar. Kini PT Kuntjup-PT Putra Wahid Pratama memasang nilai investasi Rp 100.019.700.000.
“Sisi lain, sertifikat hak guna bangunan (HGB) di atas hak pengelolaan (HPL) yang sebelumnya berlaku 20 tahun, sekarang menjadi 30 tahun. Ini tentunya bakal lebih menguntungkan pedagang,” tandas Sugiharto
Sementara itu, berdasarkan pengamatan lapangan, tiga alat berat milik KSO yang baru sudah dua hari ini turun ke bekas lahan pasar yang terbakar 26 Juni 2008 silam. Alat berat ini pada walnya merobohkan gapura dan beberapa bangunan di dekat pintu masuk. Tetapi menjelang siang hari kemudian bergeser ke sisi selatan, untuk meratakan bekas lahan di dekat saluran pengairan. (dem)
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
-358 Keluarga Belum Terima Dana Jadup
-Pemuka Agama Diharapkan Jadi Perekat Bangsa
-Pemkot Raih Budhipura 2011
-Pemkab Buat Rencana Kontijensi Lahar
-Kedepankan Rasa Kemanusiaan Untuk Menolong Warga Transmigran yang Pulang Kampung
-Uang Jaminan Telah Diserahkan Pembangunan Pasar Rejowinangun Dimulai
-Pemuka Agama Diharapkan Jadi Perekat Bangsa
-Pemkot Raih Budhipura 2011
-Pemkab Buat Rencana Kontijensi Lahar
-Kedepankan Rasa Kemanusiaan Untuk Menolong Warga Transmigran yang Pulang Kampung
-Uang Jaminan Telah Diserahkan Pembangunan Pasar Rejowinangun Dimulai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar