Magelang, CyberNews. Menteri Pertahanan (Menhan),
Purnomo Yusgiantoro, akan menolak keinginan Organisasi Papua Merdeka
(OPM) berdialog dengan Presiden. Karena mereka tidak mewakili mayoritas
masyarakat Papua.
“Organisasi mereka itu kecil. Kegiatan mereka
hanya ada di beberapa tempat saja,” katanya, Sabtu (13/8), di Seminari
Menegah St Petrus Kanisius Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Bahkan keinginan OPM untuk referendum, tidak mendapat tanggapan oleh mayoritas rakyat Papua.
Ia
mengakui, saat ini memang ada embrio kegiatan separatis di Papua. Namun
kecil dan sudah bisa kita tangani. “Tingkatannya masih kecil. Jadi
tidak ada masalah, sudah dapat ditangani,” katanya.
Untuk
mengantisipasi perkembangan kegiatan separatis itu, pemerintah melakukan
berbagai upaya antara lain dengan kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa
(TMMD). Tujuannya membantu masyarakat membangun infrastruktur agar
kesejahteraan warga lebih baik.
Banyak jabatan pemerintahan di
Papau, diisi oleh warga setempat. Pada zaman orde baru, banyak jabatan
didominasi orang jawa. Kini sudah tidak lagi. Bahkan aturan dalam
pemilihan kepala daerah, calon harus orang asli. Ia menegaskan, tidak
ada permasalahan di daerah perbatasan Papua dengan Papua Nugini. Juga di
Kalimantan dengan Malaysia serta di Atambua dengan Timor Leste.
“Yang
perlu diperbaiki, kesejahteraan para pasukan penjaga di daerah
perbatasan tersebut. Saat ini sedang akan kami upayakan,” ujarnya.
Ketua
Yayasan Jati Diri Bangsa, Kiki Syahnakri, mengatakan negara barat
tidak pernah menghentikan kolonialisme. Mereka tetap akan berupaya
menguasai sumber daya negara lain termasuk Indonesia. Caranya dengan
melakukan penetrasi damai. Sedangkan cara militer, dianggap sangat
beresiko sehingga dipakai dalam situasi terpaksa.
Untuk
menghadapi kolonialisme baru tersebut, menurut dia, diperlukan
konsolidasi bangsa Indonesia untuk mempertahankan nasionalisme, antara
lain kembali ke semangat pembukaan UUD 1945.
Kemudian, mengkaji
ulang amandemen UUD 1945 yang menyimpang dari Pancasila, penataan hukum,
kepemimpinan yang bukan berdasarkan uang tetapi berdasarkan kehendak
rakyat yang berdaulat, serta membangun ketahanan dan daya saing ekonomi.
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Magelang Hari Ini :
-Duh, Kades `Nunggu` Buka Puasa sambil Berjudi
-Tetap Layani Pembuatan Kartu Kuning
-Waspada Copet, Awasi Penumpang
-Dipantau, Ketersediaan Gas Elpiji Jelang Lebaran
-Orasi Batu di Museum Kali Wangsit
-Menhan Indikasikan Dana Otsus Papua Diselewengkan untuk Makar
-Usulan Referendum OPM Tak Didukung Mayoritas Rakyat Papua
-Tetap Layani Pembuatan Kartu Kuning
-Waspada Copet, Awasi Penumpang
-Dipantau, Ketersediaan Gas Elpiji Jelang Lebaran
-Orasi Batu di Museum Kali Wangsit
-Menhan Indikasikan Dana Otsus Papua Diselewengkan untuk Makar
-Usulan Referendum OPM Tak Didukung Mayoritas Rakyat Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar