- Memasuki Musim Hujan
Bahkan, dari beberapa tanggul dan jalur sungai di sepanjang Kali Putih tersebut banyak yang sudah mengalami perubahan, baik itu arah maupun kondisinya yang longsor dan tergerus akibat penambangan.
"Prinsipnya masyarakat harus tetap waspada dengan bahaya banjir lahar dingin. Ketika hujan deras terjadi bisa banjirnya menjadi lebih parah daripada yang lalu karena daerah-daerah yang terdampak belum ada terapi infrastruktur," tutur pakar Geologi UGM Ir Bambang Widjaja Hariadi, pada acara temu koordinasi 'Antisipasi Banjir Lahar Dingin Kali Putih," di kediaman Kepala Desa Jumoyo Magelang.
Ditegaskan kembali bahwa daerah-daerah yang kemarin terkena dampak banjir lahar dingin akan tetap berpotensi terkena kembali. Selain itu, jika dilihat kondisi batuan di atas dan sekitar Gunung Merapi yang telah mengeras maka ketika terkena hujan deras ada kemungkinan dampaknya akan lebih besar dan merusak.
"Bisa jadi kalau hujan di atas deras akan menjadi banjir yang sifatnya semakin merusak karena materialnya lebih besar," imbuhnya.
Senada dengan Bambang, staf Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Ir Dewi Sri Sayuti mengatakan, agar masyarakat di sepanjang Kali Putih sejak sekarang menyiapkan diri jika sewaktu-waktu hujan terjadi
terutama ketika memasuki musim penghujan pada dasarian II bulan Oktober mendatang seperti yang diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
terutama ketika memasuki musim penghujan pada dasarian II bulan Oktober mendatang seperti yang diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dia menjelaskan bahwa sejak tanggal 15 September lalu Gunung Merapi dalam status normal dan tidak menunjukkan gejala vulkanis yang membahayakan. Serta memberikan gambaran besar potensi lahar Merapi yang akan melalui Kali Putih mencapai 8,2 juta m3. Kemudian Kali Krasak 10,8 juta m3, Kali Gendol 24 juta m3, Kali Pabelan 20,8 juta m3, dan Kali Woro 7 juta m3.
Dalam kesempatan itu Dewi juga mengatakan, dengan masih adanya potensi ancaman banjir lahar dingin Merapi khususnya pada musim penghujan mendatang maka sistem peringatan dini baik oleh masyarakat maupun dengan teknologi perlu dipersiapkan dengan lebih baik.
( Bambang Unjianto / CN26 / JBSM )
Magelang Hari Ini : 1 Oktober 2011
-Kebakaran Hanguskan 84 Hektare Hutan di Kedu Utara
-Siswa SMP dan SMA Ciptakan Puisi Sepanjang 120 Meter
-Ruas Keprekan-Mertoyudan Butuh Penerangan Jalan
-Banjir Lahar Dingin Merapi Masih Mengancam
-Tingkat Kepatuhan Pajak Masih Rendah
-KTT DESAK PEMKOT MAGELANG, LINDUNGI BANGUNAN KUNO
-Korban Lahar Dingin Berharap Mendapat Jadup Lagi
-Kebakaran Hutan Ancam Habitat Lutung Jawa
-Api di Taman Nasional Merbabu Belum Padam
Magelang Hari Ini : 1 Oktober 2011
-Kebakaran Hanguskan 84 Hektare Hutan di Kedu Utara
-Siswa SMP dan SMA Ciptakan Puisi Sepanjang 120 Meter
-Ruas Keprekan-Mertoyudan Butuh Penerangan Jalan
-Banjir Lahar Dingin Merapi Masih Mengancam
-Tingkat Kepatuhan Pajak Masih Rendah
-KTT DESAK PEMKOT MAGELANG, LINDUNGI BANGUNAN KUNO
-Korban Lahar Dingin Berharap Mendapat Jadup Lagi
-Kebakaran Hutan Ancam Habitat Lutung Jawa
-Api di Taman Nasional Merbabu Belum Padam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar