SEMARANG, KOMPAS.com — Kebakaran hutan yang terjadi di Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah, hingga Jumat (30/9/2011) siang, belum bisa diatasi. Medan yang berat menuju puncak menjadi kendala utama upaya pemadaman.
Kebakaran di puncak Gunung Merbabu terjadi sejak Selasa (27/9/2011) lalu. Api sempat hampir padam. Namun, api kembali menjalar karena angin yang berembus ke arah utara dan menyebabkan api kembali membesar. Kebakaran yang terjadi meliputi wilayah di Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Magelang.
Kepala Seksi I Balai Taman Nasional Merbabu Marawayan, di Desa Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang, mengatakan, titik api masih ada di wilayah Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Hingga kini petugas masih kesulitan memadamkan api karena medan yang sulit untuk mencapai lokasi dan keterbatasan peralatan.
Ketua Forum Rembug Taman Nasional Merapi-Merbabu yang juga Ketua Relawan Radio Antar Penduduk Indonesia, Suyono Nurwahadi, mengatakan, masyarakat relawan bersama polisi hutan, tim SAR, kepolisian, dan TNI sudah berupaya mengatasi kebakaran dengan melokalisasi api. Para relawan dan petugas pun masih bersiaga.
Dari pengamatan di pos pendakian pertama, sekitar 4 kilometer dari puncak Merbabu, sudah tidak tampak api yang menyala. Namun, masih terlihat sedikit asap dari lahan yang terbakar.
Magelang Hari Ini : 1 Oktober 2011
-Kebakaran Hanguskan 84 Hektare Hutan di Kedu Utara
-Siswa SMP dan SMA Ciptakan Puisi Sepanjang 120 Meter
-Ruas Keprekan-Mertoyudan Butuh Penerangan Jalan
-Banjir Lahar Dingin Merapi Masih Mengancam
-Tingkat Kepatuhan Pajak Masih Rendah
-KTT DESAK PEMKOT MAGELANG, LINDUNGI BANGUNAN KUNO
-Korban Lahar Dingin Berharap Mendapat Jadup Lagi
-Kebakaran Hutan Ancam Habitat Lutung Jawa
-Api di Taman Nasional Merbabu Belum Padam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar