Heri Balas Melapor, Tuduh Ketua TKKSD Menipu Pedagang
MAGELANG - Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Rejowinangun Magelang (P3RM), Heri Setiawan, melaporkan Ketua Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) Sugiharto ke polisi kemarin. Sangkaannya, melakukan penipuan kepada pedagang korban kebakaran pasar Rejowinangun.
Sehari sebelumnya, Heri dilaporkan investor pembangunan Pasar Rejowinangun, PT Kuntjup-PT Putra Wahid Pratama (KSO). Heri dilaporkan karena melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Kini pimpinan P3RM dan pria yang kesehariannya berjualan pakaian tersebut ganti melapor.
Laporan disampaikan Heri Setiawan ke Polres Magelang Kota, sekitar pukul 11.00, kemarin. Laporan diterima Aiptu Slamet Paryoto di Ruang SPK. Saat melapor, Heri didampingi Ketua LSM Forbes, Bintoro Dwi Prasety, Ketua LSM Alma, Abdurahman), Koordinator LSM Jangan Suap M Hanafi dan aktifis Cicak Magelang, Prio Kus Nugroho.
P3RM menuding Ketua TKKSD melakukan penipuan, dengan tidak melaksanakan kesepakatan yang telah ditandatangani Sugiharto selaku ketua TKKSD, Joko Soeparno selaku Wakil Ketua II TKKSD, Agus Susatyo selaku Tim teknis. Dalam surat yang dijadikan barang bukti tersebut, juga ditandatangani Bambang Sutejo dan Aris Yuni selaku tokoh masyarakat dan pendamping pedagang, juga Nasirudin Hadi, Budi Santoso, dan Heri Setiawan selaku perwakilan pedagang.
"TKKSD yang diketuai Bapak Sugiharto, telah tidak konsisten dengan hasil koordinasi dengan kalangan pedagang lama (korban kebakaran) dan tokoh masyarakat pada Kamis 21 Juli 2011 lalu di gedung Pemkot Magelang. Di poin empat hasil tersebut, disebutkan bahwa pembicaraan harga akan dilakukan setelah lay out disepakati dan ditandatangani antara pedagang dengan investor dalam waktu yang akan ditentukan kemudian. Namun pada kenyataanyan pedagang tidak ikut dilibatkan dalam soal harga," kata Heri Setiawan, kemarin.
Dikemukakan Heri, bahwa selama ini pedagang tidak dilibatkan dalam pembicaraan soal harga dan lay out Pasar Rejowinangun. Terutama setelah penunjukan PT Kuntjup - PT Putra Wahid Pratama (KSO) oleh Walikota Sigit Widyonindito. “Soal lay out pasar, pedagang pun belum pernah diajak bicara,” ujarnya.
Kata Heri, investor yang difasilitasi Pemkot Magelang, terutama Dinas Pengelolaan Pasar, telah melakukan sosialisasi. Dalam sosialisasi tersebut disebutkan harga los kios dan toko kepada pedagang.
“Ini kami anggap sebagai bentuk penipuan. Kami sama sekali belum pernah terlibat dalam pembicaraan harga dan lay out. Padahal dari hasil koordinasi tersebut pedagang akan dilibatkan. Tiba-tiba sekarang harga dan lay out sudah muncul tanpa ada keterlibatan pedagang. Ini unsur tipu muslihat dan rangkaian kebohongan," tegas Heri.
Tidak adanya rembugan harga dan lay out dengan pedagang, kini muncul persoalan di kalangan pedagang yang sudah berdampak pada sisi kejiwaan, berupa munculnya banyak orang stres. “TKKSD telah memberikan kesempatan investor untuk menentukan harga sendiri. Kenyataan sekarang harga sangat tinggi dan ditolak oleh semua pedagang," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Magelang Kota, AKBP Guritno Wibowo mempersilakan bila pedagang korban Pasar Rejowinangun melaporkan pejabat TKKSD. "Siapapun yang melaporkan dan siapapun yang dilaporkan akan kami terima, termasuk laporan pedagang siang hari ini," katanya.
Ketua TKKSD, Sugiharto, yang juga Sekda Pemkot Magelang belum bisa dihubungi. Salah satu stafnya, meminta untuk menemui Kabag Humas Protokol dan Santel, Bambang Rijantoko, bila ingin mengkonfirmasi sesuatu. "Silakan menghadap ke Humas dulu," katanya. (dem)
Investor Tambah Diskon
Sehari sebelumnya, Heri dilaporkan investor pembangunan Pasar Rejowinangun, PT Kuntjup-PT Putra Wahid Pratama (KSO). Heri dilaporkan karena melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Kini pimpinan P3RM dan pria yang kesehariannya berjualan pakaian tersebut ganti melapor.
Laporan disampaikan Heri Setiawan ke Polres Magelang Kota, sekitar pukul 11.00, kemarin. Laporan diterima Aiptu Slamet Paryoto di Ruang SPK. Saat melapor, Heri didampingi Ketua LSM Forbes, Bintoro Dwi Prasety, Ketua LSM Alma, Abdurahman), Koordinator LSM Jangan Suap M Hanafi dan aktifis Cicak Magelang, Prio Kus Nugroho.
P3RM menuding Ketua TKKSD melakukan penipuan, dengan tidak melaksanakan kesepakatan yang telah ditandatangani Sugiharto selaku ketua TKKSD, Joko Soeparno selaku Wakil Ketua II TKKSD, Agus Susatyo selaku Tim teknis. Dalam surat yang dijadikan barang bukti tersebut, juga ditandatangani Bambang Sutejo dan Aris Yuni selaku tokoh masyarakat dan pendamping pedagang, juga Nasirudin Hadi, Budi Santoso, dan Heri Setiawan selaku perwakilan pedagang.
"TKKSD yang diketuai Bapak Sugiharto, telah tidak konsisten dengan hasil koordinasi dengan kalangan pedagang lama (korban kebakaran) dan tokoh masyarakat pada Kamis 21 Juli 2011 lalu di gedung Pemkot Magelang. Di poin empat hasil tersebut, disebutkan bahwa pembicaraan harga akan dilakukan setelah lay out disepakati dan ditandatangani antara pedagang dengan investor dalam waktu yang akan ditentukan kemudian. Namun pada kenyataanyan pedagang tidak ikut dilibatkan dalam soal harga," kata Heri Setiawan, kemarin.
Dikemukakan Heri, bahwa selama ini pedagang tidak dilibatkan dalam pembicaraan soal harga dan lay out Pasar Rejowinangun. Terutama setelah penunjukan PT Kuntjup - PT Putra Wahid Pratama (KSO) oleh Walikota Sigit Widyonindito. “Soal lay out pasar, pedagang pun belum pernah diajak bicara,” ujarnya.
Kata Heri, investor yang difasilitasi Pemkot Magelang, terutama Dinas Pengelolaan Pasar, telah melakukan sosialisasi. Dalam sosialisasi tersebut disebutkan harga los kios dan toko kepada pedagang.
“Ini kami anggap sebagai bentuk penipuan. Kami sama sekali belum pernah terlibat dalam pembicaraan harga dan lay out. Padahal dari hasil koordinasi tersebut pedagang akan dilibatkan. Tiba-tiba sekarang harga dan lay out sudah muncul tanpa ada keterlibatan pedagang. Ini unsur tipu muslihat dan rangkaian kebohongan," tegas Heri.
Tidak adanya rembugan harga dan lay out dengan pedagang, kini muncul persoalan di kalangan pedagang yang sudah berdampak pada sisi kejiwaan, berupa munculnya banyak orang stres. “TKKSD telah memberikan kesempatan investor untuk menentukan harga sendiri. Kenyataan sekarang harga sangat tinggi dan ditolak oleh semua pedagang," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Magelang Kota, AKBP Guritno Wibowo mempersilakan bila pedagang korban Pasar Rejowinangun melaporkan pejabat TKKSD. "Siapapun yang melaporkan dan siapapun yang dilaporkan akan kami terima, termasuk laporan pedagang siang hari ini," katanya.
Ketua TKKSD, Sugiharto, yang juga Sekda Pemkot Magelang belum bisa dihubungi. Salah satu stafnya, meminta untuk menemui Kabag Humas Protokol dan Santel, Bambang Rijantoko, bila ingin mengkonfirmasi sesuatu. "Silakan menghadap ke Humas dulu," katanya. (dem)
Investor Tambah Diskon
TERPISAH, Kabag Humas Protokol dan Santel, Bambang Rijantoko mengatakan bahwa melakukan pelaporan ke pihak kepolisian sudah manjadi hak asasi warga negara. "Itu hak Pak Heri untuk melakukan upaya hukum,” ujarnya.
Sementara itu, Bambang beranggapan bahwa pedagang telah terlibat dalam soal harga los dan kios. Ditunjukkan dengan keberatan yang disampaikan pedagang saat Sosialisasi Pasar Rejowinangun maupun wadul ke dewan. Akhirnya TKKSD yang telah mendapat masukan pedagang saat sosialisasi kemudian mengirim surat ke investor, meminta adanya tambahan diskon buat pedagang lama dan kemudahan dalam tanda jadi dan uang muka.
“Adanya surat TKKSD, kini investor mau menambah diskon buat pedagang lama dan tanda jadi diturunkan. Masih ditambah kelonggaran dalam membayar uang muka,” paparnya.
Sebelumnya, adanya surat dari TKKSD, kini investor menambah diskon untuk pedagang lama dari 5 persen menjadi 15 persen untuk los. Sedangkan untuk kios dan toko 2 lantai yang semula 5 persen menjadi 10 persen.
Besaran tanda jadi los yang semula Rp 1 juta menjadi Rp 500 ribu. Tanda jadi kios yang semula Rp 3 juta menjadi Rp 2 juta, sedangkan untuk toko 2 lantai yang semula Rp 10 juta menjadi Rp 7,5 juta. Sedangkan uang muka yang tadinya 3 bulan diperpanjang menjadi 5 bulan. (dem)
Magelang Hari Ini : 14 Oktober 2011
-Panen Raya di Musim Kemarau
-Ketua Tim Dilaporkan ke Polisi
-Harga Beras Tembus Rp 8.600 Per kg
-Heri Balas Melapor
-Rumah Warga Magelang Dirusak Massa
-Vanessa Mae Bakal Manggung di Borobudur
Sementara itu, Bambang beranggapan bahwa pedagang telah terlibat dalam soal harga los dan kios. Ditunjukkan dengan keberatan yang disampaikan pedagang saat Sosialisasi Pasar Rejowinangun maupun wadul ke dewan. Akhirnya TKKSD yang telah mendapat masukan pedagang saat sosialisasi kemudian mengirim surat ke investor, meminta adanya tambahan diskon buat pedagang lama dan kemudahan dalam tanda jadi dan uang muka.
“Adanya surat TKKSD, kini investor mau menambah diskon buat pedagang lama dan tanda jadi diturunkan. Masih ditambah kelonggaran dalam membayar uang muka,” paparnya.
Sebelumnya, adanya surat dari TKKSD, kini investor menambah diskon untuk pedagang lama dari 5 persen menjadi 15 persen untuk los. Sedangkan untuk kios dan toko 2 lantai yang semula 5 persen menjadi 10 persen.
Besaran tanda jadi los yang semula Rp 1 juta menjadi Rp 500 ribu. Tanda jadi kios yang semula Rp 3 juta menjadi Rp 2 juta, sedangkan untuk toko 2 lantai yang semula Rp 10 juta menjadi Rp 7,5 juta. Sedangkan uang muka yang tadinya 3 bulan diperpanjang menjadi 5 bulan. (dem)
Magelang Hari Ini : 14 Oktober 2011
-Panen Raya di Musim Kemarau
-Ketua Tim Dilaporkan ke Polisi
-Harga Beras Tembus Rp 8.600 Per kg
-Heri Balas Melapor
-Rumah Warga Magelang Dirusak Massa
-Vanessa Mae Bakal Manggung di Borobudur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar