MAGELANG, (Tubas) – Permasalahan mengenai harga los dan kios pasar Rejowinangun yang mulai dibangun, hingga saat ini masih dililit masalah. Para pedagang masih menyegel kantor pasar Rejowinangun yang terletak di Jalan Mataram Kota Magelang. Penyegelan dilakukan Heri Setiawan selaku Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Rejowinangun Magelang (P3RM) dan Agus Bhirawa dari LSM “Jangan Suap”.
Penyegelan disaksikan ratusan pedagang lama pasar Rejowinangun yang mayoritas kaum wanita. Investor dinilai telah meninfdas hak-hak mendasar para pedagang pasar. Puncaknya, pada pintu ruko kantor yang telah dijaga kepolisian dan dalam keadaan tertutup tersebut ditulis “Disegel oleh pedagang lama“.
Heri juga sempat mengatakan jika tuntutan mereka tidak di perhatikan, mereka akan mengusir para investor yakni PT Kuntjup-PT Putra Wahid Pratama Salatiga. Sebelumnya dengan berjalan kaki sejauh 2 kilometer, ratusan pedagang dari berbagai jenis dagangan mendatangi kantor DPRD Kota Magelang, dengan disambut Ketua DPRD HM Hasan Suryoyudho SH MH, beserta wakil dan anggotanya, para pedagang menyampaikan keluhan-keluhannya kepada para wakil rakyat tersebut.
Mereka mengeluhkan permintaan investor yang meminta agar para pedagang membayar uang muka 30 persen serta uang tanda jadi sebesar Rp 1 juta. Mereka juga mengeluhkan tindakan investor yang mengancam jika pedagang tidak mendaftar maka haknya menempati pasar lama dicabut. Padahal hingga saat ini harga kios dan los pasar belum juga menemui kesepakatan. Mereka menggambarkan jika semua los dan kios terjual maka hasil yang dicapai sebesar Rp 210 miliar, padahal investasinya hanya Rp 100 miliar.
Dengan uang muka 30 persen dari Rp 210 miliar, maka uang yang masuk sebesar Rp 70 miliar, ditambah dengan dana anggaran dari pemkot sebesar Rp 30 miliar, maka modal awal Rp 100 miliar sudah berada ditangan investor. Para pedagang hanya meminta para wakil rakyat tersebut dapat berpihak kepada para pedagang korban pasar terbakar yang terjadi tahun 2008 silam. Dapat diinformasikan Harga yang ditawarkan investor saat ini, Los lantai 1 ukuran 2X3 m2 ditawarkan dengan harga Rp 40 juta hingga Rp 65 juta.
Kios lantai 1 ukuran 3X4 m2 antara Rp 140 juta sampai dengan Rp 185 juta. Kios ukuran 3X5 m2 mulai Rp 200 juta hingga Rp 220 juta. Sedangkan untuk los lantai 2 ukuran 2X3 m2 antara Rp 34 juta hingga Rp 53,5 juta. Kios lantai 2 ukuran 3X4 m2 mulai Rp 125 juta hingga Rp 175 juta, Sedangkan bagi para pedagang lama hanya diberikan potongan 5 %. mereka merasa keberatan dengan harga yang ditawarkan tersebut, karena selama berjualan dipasar penampungan mereka sangat sepi dan sering tidak mendapatkan hasil. (fartina s)
Magelang Hari Ini : 19 Oktober 2011
-Agum Berharap Reformasi PSSI Berjalan Sukses
-30 Juru Pelihara Situs Ikuti Bimtek
-Andalkan Feeling dan Doa
-INVESTOR TINDAS HAK PEDAGANG PASAR REJOWINANGUN
-Gubernur Minta Kali Putih dan Pabelan Diwaspadai
-KETUA TKKSD DILAPORKAN KE POLRES MAGELANG
-28 Siswa SD Keracunan
-Terkesan Petani Binaan Muhammadiyah, Boediono Majukan Jadwal Kunjungan
-Raskin Impor dari Vietnam Bocor di Pasaran
-UMK Diusulkan Rp 870.000/Bulan
Magelang Hari Ini : 19 Oktober 2011
-Agum Berharap Reformasi PSSI Berjalan Sukses
-30 Juru Pelihara Situs Ikuti Bimtek
-Andalkan Feeling dan Doa
-INVESTOR TINDAS HAK PEDAGANG PASAR REJOWINANGUN
-Gubernur Minta Kali Putih dan Pabelan Diwaspadai
-KETUA TKKSD DILAPORKAN KE POLRES MAGELANG
-28 Siswa SD Keracunan
-Terkesan Petani Binaan Muhammadiyah, Boediono Majukan Jadwal Kunjungan
-Raskin Impor dari Vietnam Bocor di Pasaran
-UMK Diusulkan Rp 870.000/Bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar