JAKARTA, KOMPAS.com--Dirjen Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unesco) Irina Bokova akan membuka tudung arca Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 19 November 2011.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh di Jakarta, Rabu mengatakan, pembukaan tudung yang menutupi arca tersebut merupakan simbol peresmian berakhirnya setahun rehabilitasi Candi Borobudur pascaerupsi Gunung Merapi.
"Kehadiran Madam Irina Bokova merupakan bentuk apresiasi badan dunia itu atas usaha Indonesia melestarikan bangunan yang diakui sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco pada 1991," kata Muhammad Nuh.
Muhammad Nuh mengatakan, rehabilitasi tersebut mencakup membersihkan dan mencuci bangunan Candi Borobudur yang terkena debu erupsi Gunung Merapi tahun lalu.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan, kehadiran Dirjen Unesco pada acara itu merupakan bentuk dukungan riil Unesco atas terpilihnya Indonesia menjadi Badan Eksekutif Unesco periode 2011-2015.
Wiendu mengatakan, Irina Bokova menyempatkan diri datang ke Indonesia sebelum Sidang Tahunan Komite Pemerintah-Unesco Keenam untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda di Nusadua, Bali, 22-29 November, untuk mengapresiasi usaha Bangsa Indonesia merehabilitasi Candi Borobudur.
"Karena pada dasarnya, pengakuan sebagai warisan budaya dunia tidak berhenti di atas kertas, namun terus-menerus dievaluasi oleh Unesco," kata Wiendu.
Menurut peraturan Unesco, seperti yang diungkapkan Wiendu, hasil budaya dalam bentuk apapun yang telah diakui Unesco, namun tidak dijaga dan dilestarikan akan mendapat predikat "endangered" (terancam).
Wiendu menambahkan, usaha rehabilitasi Candi Borobudur tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga melibatkan lembaga swadaya masyarakat, universitas dan masyarakat di sekitar Candi Borobudur.
"Ini merupakan bentuk komitmen kita, Bangsa Indonesia, untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya dunia Candi Borobudur," ujarnya.
Selain meresmikan berakhirnya rehabilitasi Candi Borobudur dan menghadiri Sidang Tahunan Komite Pemerintah-Unesco Keenam untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda di Bali, Irina Bokova juga dijadwalkan hadir dalam pernikahan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Ruby Aliya Rajasa pada 26 November di Jakarta.
"Kami sengaja mengundang Madam Irina untuk menyaksikan prosesi pernikahan itu untuk menunjukkan kebudayaan Bangsa Indonesia yang menyangkut keagamaan," kata Muhammad Nuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar