MAGELANG, suaramerdeka.com - Polres Magelang ternyata bukan institusi penegak hukum pertama yang berhasil menangkap sindikat pencurian emas yang dikenal sebagai kelompok Banjarmasin. Sulasiah dan lima saudaranya ternyata pernah tertangkap di Kota Surabaya dan Jakarta.
Saat itu, mereka sedang menggelar 'oprasi' di pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok. Aksi mereka ketahuan petugas dan kemudian digelandang ke tahanan. Sayangnya, kasus tersebut tidak berlanjut ke pengadilan. Mereka memiliki backing sehingga dibebaskan.
"Mereka sudah berulangkali tertangkap namun selalu berhasil lepas. Ini pengakuan Sulasiah sendiri. Kepada tetangga ia selalu cerita bahwa kalau punya uang bisa lolos dari jerat hukum," ungkap Sumanto, salah satu warga Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Kamis (24/11).
Menurut Sumanto, Sulasiah tidak pernah risih menceritakan pengalamannya mencopet di sejumlah kota besar. Ia bahkan terkesan bangga karena selalu bisa lolos dari jeratan hukum. Warga lainnya, Rini mengungkapkan bahwa Sulasiah biasanya berangkat 'kerja' bersama kelima saudaranya. Setiap kali berangkat mereka bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu dan kemudian pulang dengan membawa uang puluhan juta rupiah.
"Mereka itu eksklusif. Mereka juga senang memamerkan hasil kejahatannya kepada warga. Ini membuat kami tidak malu. Mereka telah mencemarkan nama baik Magersari," kata dia.
Seperti diketahui, jajaran Polres Magelang berhasil membongkar sindikat pencurian emas yang anggotanya ibu rumah tangga. Mereka biasanya beroperasi secara terorganisasi dan rapi dengan sasaran pusat keramaian seperti pasar, mall, toko emas, pelabuhan dan kapal feri.
Uniknya, keenam pelaku merupakan ibu rumah tangga dan masih memiliki hubungan saudara. Keenam orang tersebut adalah NR (53) dan SL (49), eduanya warga kampung Tejosari Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, SM (57), NA (38) dan JM (49), warga Dusun Brontokan, Desa Danurejo, Kecamatan Mertoyudan, dan RS (41) warga Desa Giyanti Kecamatan Temanggung.
Menurut Kapolres Magelang AKBP Guritno Wibowo mereka seringkali mengelabuhi pemilik toko atau pelayan dengan menyamar sebagai pembeli. "Mereka menawar bersama-sama kepada satu pelayan toko. Setelah emas diberikan, kemudian diserahkan kepada temannya yang lain dan dibawa pergi,” kata AKBP Guritno Wibowo
( MH Habib Shaleh / CN34 / JBSM )
Magelang Hari Ini : 25 Nopember 2011
-HUJAN TURUN BISA BERKAH ATAU MUSIBAH BAGI WARGA
-Bronjong Dipasang di Sungai Putih
-Wanita Tua Meninggal Akibat Kedinginan
-Penipu Rp 2,8 Miliar Divonis Tujuh Bulan
-Sulasiah dkk Pernah Ditangkap
-52 Peserta Ikuti Kemah Pemuda ASEAN
-Walau Sakit, Mantan Pejabat Magelang Tetap Ditahan
Magelang Hari Ini : 25 Nopember 2011
-HUJAN TURUN BISA BERKAH ATAU MUSIBAH BAGI WARGA
-Bronjong Dipasang di Sungai Putih
-Wanita Tua Meninggal Akibat Kedinginan
-Penipu Rp 2,8 Miliar Divonis Tujuh Bulan
-Sulasiah dkk Pernah Ditangkap
-52 Peserta Ikuti Kemah Pemuda ASEAN
-Walau Sakit, Mantan Pejabat Magelang Tetap Ditahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar