Antisipasi Bencana Lahar Dingin
Semarang, suaramerdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng menyiapkan tujuh rumah sakit rujukan di Kabupaten/ Kota Magelang yang akan digunakan untuk mengatasi bencana lahar dingin. Banjir lahar dari lereng Gunung Merapi tersebut rawan terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini.
Rumah sakit yang disiapkan menjadi rujukan itu di antaranya adalah RSUD Magelang, RSU Tidar, RS Tentara, dan RSJ Prof Dr Soeroyo Magelang.
Kepala BPBD Provinsi Jateng Sarwa Permana mengatakan, banjir lahar dingin dari Gunung Merapi ini sudah terjadi dua kali selama musim hujan tahun 2011.
Dua banjir itu tak menimbulkan korban jiwa maupun merusak infrastruktur jembatan. "Sempat ada sopir truk penambang material yang hanyut karena nekat mencari pasir. Sopir itu sempat hanyut terbawa arus lahar dingin kendati akhirnya berhasil ditemukan selamat," katanya, Selasa (22/11).
Menurut dia, terdapat 94.993 jiwa penduduk Magelang yang terancam bayaha banjir lahar dingin. Mereka berasal dari 54 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang.
Ketujuh kecamatan yang dimaksud adalah Dukun, Srumbung, Sawangan, Salam, Muntilan, Mungkid dan Ngluwar.
Selain rumah sakit, 49 titik pos kesehatan juga disiapkan bila sewaktu-waktu bencana banjir lahar dingin melanda Magelang.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, material yang berada di kawasan lereng Merapi ada sebanyak 120 juta meter kubik pasir dan bebatuan. Masyarakat yang berada di daerah rawan sudah mendapatkan sosialisasi terkait penanganan bencana, termasuk lokasi evakuasi bila banjir lahar dingin mengancam penduduk setempat.
Surat Edaran Terkait penanganan banjir secara umum, menurut dia, gubernur sudah memberikan surat edaran kepada bupati/ wali kota yang didaerahnya menjadi bagian dari empat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk menyiapkan sarana dan prasarana, termasuk logistik bila terjadi bencana.
Kepala daerah juga diminta untuk membersihkan atau melakukan normalisasi sungai. Selain itu, rapat koordinasi dengan bupati/ wali kota di kawasan empat BBWS seperti Bengawan Solo, Serayu Opah, Pemali Juwana, dan Cintandui untuk kesiapan menghadapi banjir. Terpisah, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng Teguh Dwi Paryono mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan bencana lahar dingin untuk bisa meningkatkan kewaspadaan.
Sebab, curah hujan tahun 2011 ini tergolong tinggi. Bahkan, bencana lahar dingin ini sudah membuat dam atau bendungan di Kabupaten Klaten dan Magelang jebol. Hal itu terjadi karena bendungan tak kuat menahan arus yang membawa lahar dingin tersebut.
( Royce Wijaya /CN32 / JBSM )
Magelang Hari Ini : 24 Nopember 2011
-Misteri Mayat di Kali Progo Terkuak
-Musim Nikah, Bisnis Mebel dan Kasur Busa Menanjak
-Tidar Cup VII Siap Bergulir
-500 POHON BAMBU DITANAM DI LERENG MERAPI
-PPSM Pilih Ikuti Kompetisi Resmi PSSI
-BPBD Jateng Siapkan Tujuh Rumah Sakit Rujukan
-Sindikat Maling Emas Terbongkar
-Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Magelang Masuk Penjara
-Mantan Wali Kota Magelang Disidang
-Rumah Perajin Bambu Terbakar
-Belasan Siswa SMP Kesurupan
-Clift Sangra Tolak Jupe Jadi Titisan Suzanna
-Mayat Terbungkus Karung Hanyut di Kali Progo
-Magelang Kembangkan Padi Organik</
Magelang Hari Ini : 24 Nopember 2011
-Misteri Mayat di Kali Progo Terkuak
-Musim Nikah, Bisnis Mebel dan Kasur Busa Menanjak
-Tidar Cup VII Siap Bergulir
-500 POHON BAMBU DITANAM DI LERENG MERAPI
-PPSM Pilih Ikuti Kompetisi Resmi PSSI
-BPBD Jateng Siapkan Tujuh Rumah Sakit Rujukan
-Sindikat Maling Emas Terbongkar
-Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Magelang Masuk Penjara
-Mantan Wali Kota Magelang Disidang
-Rumah Perajin Bambu Terbakar
-Belasan Siswa SMP Kesurupan
-Clift Sangra Tolak Jupe Jadi Titisan Suzanna
-Mayat Terbungkus Karung Hanyut di Kali Progo
-Magelang Kembangkan Padi Organik</
Tidak ada komentar:
Posting Komentar