Magelang, CyberNews. Sejumlah pedagang di Sub Terminal Agribisnis Sewukan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mengaku enggan untuk memperdagangkan kentang impor. Alasannya, selain merusak harga kentang lokal, kentang impor juga berkualitas kurang bagus.
Salah satu pedagang, Istain mengatakan, bahwa kentang impor memiliki bentuk fisik sama seperti kentang lokal. Namun, setelah dikupas, bagian dalamnya akan terlihat berwarna putih. Ini tentu berbeda dengan kentang lokal yang berwarna kuning muda.
"Informasi yang saya terima kualitas kentang impor tak sebagus kentang lokal. Rasanya kurang enak sehingga tidak bagus untuk diolah sebagai bahan makanan. Kalau memperdagangkannya, saya khawatir akan muncul keluhan dan ditinggalkan pelanggan," ujarnya.
Meski banyak penolakan terhadap masuknya kentang impor, namun kentang yang dijual hanya dengan harga Rp 3.000 per kg ini telah menurunkan harga kentang produksi petani lokal. Jika semula kentang lokal berkisar di harga Rp 7.000 per kilogram di tingkat eceran kini hanya sekitar Rp 4500 per kg.
Tak hanya itu, permintaan kentang lokal juga menurun drastis dalam sebulan terakhir. "Biasanya kami bisa menjual 15 karung per hari namun kini hanya 8-10 karung per hari. Satu karung berkapasitas 70 kg kentang," kata Munawaroh, salah seorang pengepul kentang asal Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Ia mengaku mendatangkan kentang tersebut dari para petani di kawasan Dieng, Kabupaten Wonosobo. Disebutkan bahwa penurunan penjualan ini disebabkan maraknya kentang impor yang dijual di pasaran dengan harga yang jauh lebih murah.
"Sebenarnya selain karena pengaruh kentang impor, penurunan harga ini juga terjadi karena kini mulai berlangsung panen raya kentang di daerah-daerah sentra kentang seperti Kabupaten Wonosobo," tambah Wulandari, pedagang kentang di Pasar Muntilan, Kecamatan Muntilan.
( MH Habib Shaleh / CN31 / JBSM )
Magelang Hari Ini : 1 Nopember 2011
-Tak Ada Catatan Khusus Tentang Candi Borobudur
-Pedagang Enggan Jual Kentang Impor
-Harga Gabah Naik Jadi Rp 4.000
-Jalur Pendakian Babadan Putus
-Gubernur Jateng Ajak Pemuda Bali Desa Bangun Desa
-Mantan Wali Kota Magelang Fahriyanto Dibidik Kasus Korupsi Lagi
-Jongkok Saat Upacara, Siswa SMA Dibentak Gubernur
-Phapros Bantu UMKM Magelang Rp 555 Juta
-Relawan Pasang Pengukur Ketinggian Lahar
-Keris Pusaka di Gunung Tidar Dicuri
-94 Ribu Warga Magelang Siap Mengungsi
-Relawan Merapi Siaga untuk Puluhan Ribu Warga Magelang
-PLN Magelang Ganti Puluhan Ribu KWH Meter Tua
Magelang Hari Ini : 1 Nopember 2011
-Tak Ada Catatan Khusus Tentang Candi Borobudur
-Pedagang Enggan Jual Kentang Impor
-Harga Gabah Naik Jadi Rp 4.000
-Jalur Pendakian Babadan Putus
-Gubernur Jateng Ajak Pemuda Bali Desa Bangun Desa
-Mantan Wali Kota Magelang Fahriyanto Dibidik Kasus Korupsi Lagi
-Jongkok Saat Upacara, Siswa SMA Dibentak Gubernur
-Phapros Bantu UMKM Magelang Rp 555 Juta
-Relawan Pasang Pengukur Ketinggian Lahar
-Keris Pusaka di Gunung Tidar Dicuri
-94 Ribu Warga Magelang Siap Mengungsi
-Relawan Merapi Siaga untuk Puluhan Ribu Warga Magelang
-PLN Magelang Ganti Puluhan Ribu KWH Meter Tua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar