Magelang, CyberNews. Komunitas pemantau banjir lahar dingin Gunung Merapi Kabupaten Magelang memasang pengukur ketinggian banjir lahar dingin di sejumlah titik di alur Kali Putih. Langkah ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaporan kepada masyarakat tentang besar kecilnya banjir lahar dingin.
Komunitas relawan yang ikut dalam pemasangan pengukur ketinggian banjir lahar ini berasal dari Peduli Merapi, Kompag Merapi, OPRB Jumoyo, dan relawan lain. Mereka mengukur ketinggian tebing sungai dan kemudian menandainya dengan menggunakan cat merah.
Lokasi yang dicat meliputi pondasi Jembatan Pos Srumbung, sabodam PUD 2 Babrik, PUD 4 Jurangjero, oprid Cabe dan Seloiring. Warna cat yang dipilih cukup menyolok agar memudahkan relawan memantaunya meski dari kejauhan. Meski terbilang sederhana namun hal ini dinilai akan cukup membantu besar kecilnya banjir lahar.
Pada musim hujan lalu, banyak relawan yang kurang valid dalam melaporkan kondisi banjir lahar. Pasalnya, saat itu belum ada pengukur ketinggian banjir lahar. Kebanyakan relawan hanya mengandalkan perkiraan padahal tinggi rendah dasar sungai sudah berubah karena banyaknya tumpukan material erupsi Merapi.
Salah satu relawan Gembel mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk mempermudah dan menyamakan persepsi antarrelawan pemantau banjir sehingga ketinggian serta volume banjir yang dilaporkan lebih akurat.
Hal ini akan membantu dalam pengambilan keputusan apakah warga akan dievakuasi dan kapan Jalan Raya Magelang-Yogyakarta ditutup. "Masyarakat butuh informasi yang akurat agar bisa menyelamatkan diri jika terjadi banjir," kata dia.
Dengan demikian, kata dia, meski terjadi banjir lahar besar seperti tahun lalu namun diharapkan korban jiwa dapat dihindari. Kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk kesiapan para relawan untuk memantau jika terjadi banjir lahar dingin.
Menurut Ketua Kompag Merapi Bejo SP pihaknya telah menyiapkan tak kurang 75 personil untuk memantau banjir lahar dingin Merapi. Para relawan ini ditempatkan tidak hanya di sepanjang kali Putih saja tetapi terseber di beberapa alur kali yang berhulu di gunung Merapi seperti Kali Apu, Tringsing, Senowo, Pabelan, Blongkeng, Krasak dan Lamat.
( MH Habib Shaleh / CN27 / JBSM )
Magelang Hari Ini : 1 Nopember 2011
-Tak Ada Catatan Khusus Tentang Candi Borobudur
-Pedagang Enggan Jual Kentang Impor
-Harga Gabah Naik Jadi Rp 4.000
-Jalur Pendakian Babadan Putus
-Gubernur Jateng Ajak Pemuda Bali Desa Bangun Desa
-Mantan Wali Kota Magelang Fahriyanto Dibidik Kasus Korupsi Lagi
-Jongkok Saat Upacara, Siswa SMA Dibentak Gubernur
-Phapros Bantu UMKM Magelang Rp 555 Juta
-Relawan Pasang Pengukur Ketinggian Lahar
-Keris Pusaka di Gunung Tidar Dicuri
-94 Ribu Warga Magelang Siap Mengungsi
-Relawan Merapi Siaga untuk Puluhan Ribu Warga Magelang
-PLN Magelang Ganti Puluhan Ribu KWH Meter Tua
Magelang Hari Ini : 1 Nopember 2011
-Tak Ada Catatan Khusus Tentang Candi Borobudur
-Pedagang Enggan Jual Kentang Impor
-Harga Gabah Naik Jadi Rp 4.000
-Jalur Pendakian Babadan Putus
-Gubernur Jateng Ajak Pemuda Bali Desa Bangun Desa
-Mantan Wali Kota Magelang Fahriyanto Dibidik Kasus Korupsi Lagi
-Jongkok Saat Upacara, Siswa SMA Dibentak Gubernur
-Phapros Bantu UMKM Magelang Rp 555 Juta
-Relawan Pasang Pengukur Ketinggian Lahar
-Keris Pusaka di Gunung Tidar Dicuri
-94 Ribu Warga Magelang Siap Mengungsi
-Relawan Merapi Siaga untuk Puluhan Ribu Warga Magelang
-PLN Magelang Ganti Puluhan Ribu KWH Meter Tua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar