foto: Istimewa |
JAKARTA - Keseimbangan lingkungan dan keterlibatan warga setempat, penting dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Hal ini disampaikannya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangstu saat mengunjungi Desa Wisata Candirejo, Magelang, Jawa Tengah, seperti rilis yang diterima okezone, Jumat, (16/12/2011).
“Untuk mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada dengan mengoptimalkan bantuan pemerintah melalui skema Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan solusi yang tepat,” ungkap.
Mantan Menteri Perdagangan ini memberikan apresiasi atas inisiatif warga desa tersebut untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada, dipadukan dengan ekonomi kreatif.
“Berkah lokasi Desa Candirejo yang unik, karena dekat dengan Candi Borobudur mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh warganya. Di sini ada musik seni pertunjukan, kerajinan yang kreatif karena mampu memanfaatkan abu dari Gunung Merapi. Di mana ada kreativitas maka disitu ekonomi kreatif akan berkembang,” katanya.
Dia meminta, untuk pengembangan ke depan, agar lebih disiapkan sumber daya manusia yang mumpuni.
“Untuk itu, saya menyambut baik adanya SMK Pariwisata di wilayah ini untuk menyiapkan SDM yang fokus pada sektor pariwisata,” paparnya.
Mari menjelaskan, program PNPM Mandiri Pariwisata bertujuan untuk mengembangkan kapasitas masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan usaha di bidang pariwisata.
“Melalui programaini masyarakat adalah sebagai subjek pembangunan dapat menjadi pelaku aktif di destinasi pariwisata. Bidang pariwisata merupakan industri yang melibatkan langsung masyarakat sehingga sangat efektif untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dalam memajukan destinasi dan langsung menggerakkan perekonomian di destinasi tersebut,” terangnya.
Pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata di desa-desa sekitar Candi Borobudur telah dimulai pada 2009, yakni Desa Candirejo, Desa Borobudur, Desa Majaksingi, Desa Bumisegoro dan Desa Tuksongo. Kelima desa tersebut berlanjut di tahun 2010, dan pada tahun 2011 ditambah menjadi 8 (delapan) desa, yaitu Desa Borobudur, Desa Tuksongo, Desa Candirejo, Desa Wanurejo, Desa Karangrejo, Desa Karanganyar, Desa Tanjungsari dan Desa Wringin Putih.
Sejak PNPM Desa Wisata digulirkan, pendapatan warga setempat meningkat dengan adanya peningkatan kegiatan kerajinan, seni pertunjukan dan kuliner. Bahkan, pedagang yang tadinya berjualan di sekitar lokasi wisata seperti Candi Borobudur memilih untuk menekuni profesi tetap yang baru sebagai perajin di desa wisata.
Sementara itu, Lurah Desa Candirejo Singgih Mulyanto mengakui warganya merasakan manfaat dari skema PNPM ini.
Hal ini disampaikannya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangstu saat mengunjungi Desa Wisata Candirejo, Magelang, Jawa Tengah, seperti rilis yang diterima okezone, Jumat, (16/12/2011).
“Untuk mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada dengan mengoptimalkan bantuan pemerintah melalui skema Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan solusi yang tepat,” ungkap.
Mantan Menteri Perdagangan ini memberikan apresiasi atas inisiatif warga desa tersebut untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada, dipadukan dengan ekonomi kreatif.
“Berkah lokasi Desa Candirejo yang unik, karena dekat dengan Candi Borobudur mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh warganya. Di sini ada musik seni pertunjukan, kerajinan yang kreatif karena mampu memanfaatkan abu dari Gunung Merapi. Di mana ada kreativitas maka disitu ekonomi kreatif akan berkembang,” katanya.
Dia meminta, untuk pengembangan ke depan, agar lebih disiapkan sumber daya manusia yang mumpuni.
“Untuk itu, saya menyambut baik adanya SMK Pariwisata di wilayah ini untuk menyiapkan SDM yang fokus pada sektor pariwisata,” paparnya.
Mari menjelaskan, program PNPM Mandiri Pariwisata bertujuan untuk mengembangkan kapasitas masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan usaha di bidang pariwisata.
“Melalui programaini masyarakat adalah sebagai subjek pembangunan dapat menjadi pelaku aktif di destinasi pariwisata. Bidang pariwisata merupakan industri yang melibatkan langsung masyarakat sehingga sangat efektif untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dalam memajukan destinasi dan langsung menggerakkan perekonomian di destinasi tersebut,” terangnya.
Pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata di desa-desa sekitar Candi Borobudur telah dimulai pada 2009, yakni Desa Candirejo, Desa Borobudur, Desa Majaksingi, Desa Bumisegoro dan Desa Tuksongo. Kelima desa tersebut berlanjut di tahun 2010, dan pada tahun 2011 ditambah menjadi 8 (delapan) desa, yaitu Desa Borobudur, Desa Tuksongo, Desa Candirejo, Desa Wanurejo, Desa Karangrejo, Desa Karanganyar, Desa Tanjungsari dan Desa Wringin Putih.
Sejak PNPM Desa Wisata digulirkan, pendapatan warga setempat meningkat dengan adanya peningkatan kegiatan kerajinan, seni pertunjukan dan kuliner. Bahkan, pedagang yang tadinya berjualan di sekitar lokasi wisata seperti Candi Borobudur memilih untuk menekuni profesi tetap yang baru sebagai perajin di desa wisata.
Sementara itu, Lurah Desa Candirejo Singgih Mulyanto mengakui warganya merasakan manfaat dari skema PNPM ini.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
“Dana tersebut digunakan untuk pembangunan gazebo, membeli seragam untuk pertunjukan kesenian, perangkat gamelan, dokar, dan penambahan fasilitas homestay,” ungkapnya.
Dia berharap ada skema PNPM berikutnya untuk melengkapi perangkat gamelan yang selama ini digunakan sebagai bagian dari pertunjukan untuk menghibur tamu yang datang ke desanya.
“Selama ini kami harus mengeluarkan biaya untuk sewa-pinjam gamelan,” ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini Desa Candirejo memiliki 21 rumah yang memang disiapkan khusus untuk tempat homestay.
“Namun, bila ada permintaan kunjungan yang membludak, desa ini mampu menyiapkan sekitar 75 rumah yang dapat digunakan sebagai sarana homestay,” terangnya.
Mengenai strategi pemasaran, Singgih menyebutkan tidak ada strategi khusus. “Kami bekerjasama dengan travel agent dan mereka yang memasarkan wisata khusus ke desa ini. Kami memang tidak mengincar turis yang massal karena kami tetap harus menjaga keseimbangan lingkungan disini,” paparnya..
Pihaknya mencatat pada tahun 2010, sebanyak 1872 wisman dan 1077 wisnus telah mengunjungi Desa Candirejo.
Dalam kunjungannya kali ini, Mari Pangestu juga berkesempatan mengunjungi rumah home stay dan sentra kerajinan di Desa Wanurejo, Magelang, yang mengembangkan produk kreatif ramah lingkungan. Ia meminta agar inisiatif seperti ini terus dikembangkan karena memberikan kontribusi langsung kepada warga setempat.
Dia berharap ada skema PNPM berikutnya untuk melengkapi perangkat gamelan yang selama ini digunakan sebagai bagian dari pertunjukan untuk menghibur tamu yang datang ke desanya.
“Selama ini kami harus mengeluarkan biaya untuk sewa-pinjam gamelan,” ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini Desa Candirejo memiliki 21 rumah yang memang disiapkan khusus untuk tempat homestay.
“Namun, bila ada permintaan kunjungan yang membludak, desa ini mampu menyiapkan sekitar 75 rumah yang dapat digunakan sebagai sarana homestay,” terangnya.
Mengenai strategi pemasaran, Singgih menyebutkan tidak ada strategi khusus. “Kami bekerjasama dengan travel agent dan mereka yang memasarkan wisata khusus ke desa ini. Kami memang tidak mengincar turis yang massal karena kami tetap harus menjaga keseimbangan lingkungan disini,” paparnya..
Pihaknya mencatat pada tahun 2010, sebanyak 1872 wisman dan 1077 wisnus telah mengunjungi Desa Candirejo.
Dalam kunjungannya kali ini, Mari Pangestu juga berkesempatan mengunjungi rumah home stay dan sentra kerajinan di Desa Wanurejo, Magelang, yang mengembangkan produk kreatif ramah lingkungan. Ia meminta agar inisiatif seperti ini terus dikembangkan karena memberikan kontribusi langsung kepada warga setempat.
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar