JAKARTA, suaramerdeka.com - Mantan Asisten Teritorial (Aster) TNI Mayor Jenderal Purnawirawan Saurip Kadi menyatakan kesiapannya mempertanggungjawabkan mempublikasikan video pembantaian masyarakat di Desa Mesuji bila Tim Pencari Fakta tidak menemukan bukti-bukti tersebut.
Dia juga menjamin keaslian kedua rekaman video itu sebagai tragedi pembantaian masyarakat di Mesuji. "Saya siap mempertanggungjawabkannya," kata Saurip Kadi di Jakarta, Sabtu (17/12).
Dia juga membantah bahwa gambar yang ada dalam video itu merupakan peristiwa yang terjadi di Thailand. "Itu terjadi di wilayah Indonesia. Salah satu televisi swasta telah menemukan lokasinya," katanya.
Saurip Kadi juga memastikan bahwa yang digorok dan yang menenteng sebuah kepala adalah warga Indonesia. "Yang digorok adalah cucu Haji Jalal, warga Mesuji. Saya jamin yang nenteng dan bawa senjata adalah warga Indonesia," paparnya.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Saurip mengaku kesal dengan pemberitaan media massa yang selalu berpihak kepada penguasa. "Itulah ulah elite kita, cuci tangan, selalu berpihak pada penguasa yang selalu berkelit," tandasnya.
Dia tidk mau menanggapi pernyataan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, bahwa tidak ada mobil polisi di tempat kejadian. Ketika ditanya soal rekaman video yang terkesan tidak jelas dan gabungan dari beberapa kejadian yang diduga di Thailand, Saurip berang.
"Jangan bicara gabung-gabung lah,"tandasnya.
Baca Juga :
-PAM Swakarsa di Mesuji Diminta Dibubarkan
-Kasus Mesuji, Mengapa Baru Diungkap Sekarang?
-Kronologis Konflik Lahan di Mesuji Versi Walhi
-Mesuji, Masih Mencekam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar