Foto: Parwito/detikcom |
Magelang - Angin Puting Beliung menerjang Desa Giri Kulon, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sedikitnya sembilan warga terluka, sembilan rumah rusak serta Bangunan SD di Desa Giri Kulon, Kecamatan Secang, mengalami kerusakan pada bagian atapnya.
"Saat itu gerimis, tiba-tiba langsung gelap dan angin yang kencang itu muter-muter di sekitar sini," ungkap Endah, salah satu Guru SDN Giri Kulon, Secang di Lokasi, kepada detikcom, Rabu (18/01/2012).
Komandan SAR Kabupaten Magelang, Heri Prawoto menjelaskan, sembilan warga yang terluka itu, karena terkena reruntuhan pohon. Sembilan warga itu masing-masing adalah Anwar, Solikin, Feri, Risun, Ali, Fahrur, Odik, Isfahrudin, Serta Sumkinah.
"Kesembilan warga itu kini telah mendapatkan perawatan dari tim medis, kebanyakan luka ringan di tangan dan kaki, karena terkena reruntuhan pohon," jelas Heri Prawoto saat ditemui di lokasi.
Sementara sembilan rumah warga di Dusun Tempuran Desa Giri kulon juga mengalami kerusakan sedang, terutama pada bagian atap. Sembilan rumah warga yang mengalami kerusakan ringan masing-masing atas nama, Tarom, Sidik Mustofa, Aspiyah, Anwar, Munir, Arnadi, Maskun, Roto, Wahono, serta Asnawi.
Selain merusak rumah dan bangunan sekolah, akibat angin kencang itu juga menutup beberapa akses jalan antar desa, serta jalan antar kecamatan secang ke Kecamatan Grabak yang melalui Pirikan.
"Alhamdulilah Tim SAR Kabupaten Magelang bersama Basarnas dengan dibantu warga sekitar bisa bergerak cepat, sehingga dalam tempo sekitar 30 menit akses jalan sudah bisa di buka kembali," jelas Heri.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Joko Sudibyo mengatakan, pihaknya saat ini tengah menghitung total kerugian, serta langkah tanggap darurat yang akan dilakukan.
"Besok kita bekerja sama dengan Pemerintah Desa, Kecamatan dan TNI maupun Polri akan kita gerakkan untuk kerja bhakti masal perbaikan rumah serta bangunan yang rusak. Yang terpenting bagi kami kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa," kata Joko yang juga di lokasi.
"Selain menggerakkan warga untuk kerja bhakti, kami juga akan menyiapkan logistik yang besok diperlukan. Seperti beras maupun lauknya," tambah Joko lagi.
Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Eko Triono mengingatkan, bahwa berdasar perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Krematologi dan Geofisika (BMKG), bahwa puncak curah hujan akan terjadi pada bulan Januari ini.
"Sehingga sekali lagi, masyarakat yang tinggal di lokasi-lokasi rawan bencana, baik puting beliung, tanah longsor dan bantaran-bantaran sungai yang berhulu di puncak merapi, agar lebih meningkatkan kewaspadaanya," pungkas Eko.
Sumber : Detik News
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar