MAGELANG - Masyarakat Kota Magelang masih diselimuti teka-teki atas kematian Hari Hono, 54 tahun, warga Kampung Jambon Kidul Nomor 350, RT 4 RW V, Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah. Pria yang kesehariannya berdagang kue donat di salah satu pusat perbelanjaan ini sempat terpeleset dan jatuh di depan Apotik Bayeman yang licin setelah dikeramik Pemkot Magelang.
”Kayaknya dia tidak punya sakit jantung. Kalau penyakit asam urat iya. Makanya, kami heran ketika diberitahu meninggal dunia karena sakit jantung. Yang jelas, dia meninggal setelah terpeleset di keramik licin. Ibu saya juga pernah terpeleset,” kata Ibu Siti Faizah, 56 tahun, warga Jambon, kemarin.
Warga juga membenarkan trotoar di depan Apotik Bayeman, Jalan Tentara Pelajar, Jambon, Kota Magelang itu kini menjadi licin karena dikeramik. Para ibu dengan sandal wanitanya lebih memilih jalan di jalan raya saat atau usai hujan daripada berjalan di atas trotoar tersebut.
”Daripada jalan di trotoar yang licin, ya kami jalan di jalan raya. Meski sering dimarahi orang karena dianggap tidak tahu diri dengan berjalan di jalan raya. Lha gimana, trotoarnya licin kok,” kata Ibu Agus Hartono, warga Jambon lainnya.
Ditambahkan Ibu Tarmini, 46 tahun, anak dan saudaranya pernah jatuh saat melintas di trotoar Jalan Tentara Pelajar serta kawasan alun-alun. ”Iya, memang licin kalau hujan. Apalagi habis hujan. Anak saya pernah terpeleset di depan Sky Light. Saudara saya juga pernah terpeleset di depan Gereja Ignatius, Alun-alun,” ungkapnya.
Soal meninggalnya Hari Hono, atau akrab disapa Koh Ho, sulit dipastikan. Apalagi pria tersebut ditinggal kerja oleh istrinya yang bernama Susi ke Singapura. Sedang anak lekaki sulungnya saat ini sudah bekerja di Sulawesi. Jadi almarhum hanya tinggal dengan anak perempuannya bernama Tia yang saat ini sedang sekolah kelas 1 di SMK 3 Kota Magelang.
Anggota DPRD Kota Magelang Edi Sutrisno membenarkan kalau pihak keluarga membantah jika Koh Ho meninggal dunia karena sakit jantung. Mengutip pesan singkat dari Direktur RSU Tidar Kota Magelang, dokter Sri Harso yang diterima Edi Selasa sore menyebutkan bahwa Koh Ho diantar ke RSU dengan kesadaran menurun dan tanda-tanda dua shok cardiogenik. Setelah 30 menit ditangani, pasien meninggal dunia.
Polsek Magelang Tengah mengaku tidak menerima laporan atas kejadian tersebut. ”Kami justru mendengar kabar tersebut dari Ketua RW V, Pak Nanang. Karena kebetulan Mapolsek ini juga satu RW dengan rumah almarhum. Tapi kasusnya tidak dilaporkan karena bukan pembunuhan,” tandas Kapolsek Magelang Tengah AKP M Choirul Anwar SH.
Sumber : Suara Merdeka
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar