---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MAKIN LEBAR: Warga Kelurahan Panjer, Kebumen mengamati tebing Sungai Luk Ulo yang semakin mendekati rumah warga, Rabu (15/2). (suaramerdeka.com/ Supriyanto) |
Jika harus menuding siapa biang keladi penyebab rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Luk Ulo, para penambang pasir lah yang menjadi tersangkanya. Eksploitasi terus-menerus selama puluhan tanpa terkendali, mengakibatkan salah satu sungai terbesar di Kebumen itu rusak parah mulai dari hulu hingga ke hilir.
Tanah longsor yang terjadi Kelurahan Panjer menjadi salah satu bukti nyata betapa parahnya kerusakan di Sungai Luk Ulo. Di wilayah RT 01 RW 02 saja setidaknya sudah ada 11 rumah yang terancam hilang. Beberapa sudah dibongkar dan dikosongkan. Bahkan rumah milik Supriyadi (50) alias Pawit sudah hilang terbawa longsoran.
Warga juga kehilangan mushola Al Hikmah, setelah bangunan yang dibangun tahun 1980 itu dirobohkan. Tanah longsor terus melebar hingga nyaris mengenai rumah milik Mundiri (57).
Rumah mantan Lurah Bumirejo itu pun akhirnya dibongkar, menyusul tebing sungai nyaris mengenai serambi. "Diselamatkan semampunya, paling tidak bisa jadi uang meski tak seberapa," ujar Mundiri kepada suaramerdeka.com, Rabu (15/2).
Mushola itu, kata dia, dipondasi tahun 1979, kemudian dibangun 1980. Tahun 1992 direhab lagi menjadi bagus. Mushola yang berdiri di atas tanah wakaf Mbah Yatin seluas 7x12 meter memiliki kapasitas 100 jamaah. Setelah robohnya mushola itu, umat Islam di RT 01 dengan 80 kepala keluarga tak lagi memiliki mushola. "Mushola ini dibangunnya secara bertahap, tapi begitu cepatnya roboh tak tersisa," ujarnya tersenyum getir.
Menurut warga, alur Sungai Luk Ulo terus mendesak ke arah timur. Sekitar tahun 1960, di tengah-tengah sungai itu terdapat banyak rumah warga, termasuk mushola yang dibangun dari kayu. Namun karena erosi, satu per satu rumah warga pun digeser ke arah timur.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar