---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BANGUN RUMAH: Seorang tukang bangunan terus bekerja keras membangun perumahan rakyat yang sekarang banyak dibutuhkan masyarakat. (suaramerdeka.com/Asef Amani) |
MAGELANG – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Korwil Kedu merasa keberatan dengan dihentikannya Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan (FLPP) meski untuk sementara. Sebab, langkah ini dapat mengganggu cash flow para anggotanya.
Ketua Apersi Korwil Kedu, Zaenuddin mengatakan, dihentikannya FLPP disebabkan Perjanjian Kerja sama Operasional (PKO) antara Kementerian Perumahan Rakyat dan bank-bank penyedia layanan tersebut sudah habis. Untuk sementara kelanjutan perjanjian masih dikaji.
"Sampai sekarang saya belum menerima kabar terbaru soal kelanjutan program subsidi tersebut. Tapi yang pasti, kami sangat berharap program ini tetap dipertahankan karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan subsidi perumahan," ujarnya di kantornya, Senin (6/2).
Dirut PT Adika Catur Karya itu menjelaskan, dihentikannya program FLPP bagi pengembang dapat mengganggu cash flow bahkan menyebabkan kerugian. Hal ini karena modal yang dikeluarkan pengembang terancam tidak kembali lantaran subsidi pemerintah tidak turun.
"Sampai saat ini saja belum ada realisasi subsidi dari pemerintah untuk pembangunan perumahan periode akhir tahun lalu. Padahal, seharusnya Januari atau maksimal Maret nanti subsidi dari pemerintah sudah diterima developer," katanya.
Hal inilah yang dinilainya dapat mengganggu kinerja pengembang dalam membangun perumahan rakyat. Belum lagi efek turunan lainnya yang tidak kecil, seperti mempengaruhi kinerja kontraktor, upah pekerja, terkena sanksi bank, dan sebagainya.
"Apalagi kalau nasib program FLPP itu tidak segera diputuskan alias berlarut-larut dalam pembahasan, kerja pengembang lebih terganggu lagi. Ujungnya, masyarakat juga yang terkena imbasnya," jelasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-FLPP Dihentikan, Beratkan Kinerja Developer
-Stok Berlebih, Harga Cabai Merosot
-Sekolah Autis Butuh Perhatian Serius
-PPSM kalahkan PSIS Semarang 3-2
-Pemkot- Investor Dinilai Ulang Kesalahan
-Seniman Merapi rintis patung topeng batu
-50 Ha Hutan Gunung Merbabu Direhabilitasi
-2012, Prospek Bisnis Jasa Pos Berpotensi Naik
-Puting Beliung Merusak Atap Ratusan Rumah
-Stok Berlebih, Harga Cabai Merosot
-Sekolah Autis Butuh Perhatian Serius
-PPSM kalahkan PSIS Semarang 3-2
-Pemkot- Investor Dinilai Ulang Kesalahan
-Seniman Merapi rintis patung topeng batu
-50 Ha Hutan Gunung Merbabu Direhabilitasi
-2012, Prospek Bisnis Jasa Pos Berpotensi Naik
-Puting Beliung Merusak Atap Ratusan Rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar