---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Segera Hadir
jaringan sosial baru launching 9 April 2012, segera gabung sebagai
prioritas member, gratis, bahkan anda akan dibayar. Kesempatan terbatas
s/d saat launcing Gabung sekarang sebagai prioritas member. Jangan sampai terlewat belum tentu ada peluang lagi yang seperti ini. Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BUTUH - Keuntungan budidaya ikan tidak sebatas dari usaha pembenihan. Seperti yang dibuktikan Hasim, 34, warga Sidomulyo, Butuh, Purworejo yang sukses mengembangkan usaha pembesaran ikan gurami. Ikan-ikan gurami peliharaannya kini bahkan sudah mampu menembus pasar luar kota.
"Ikan Gurami tidak perlu pasokan air yang mengalir, hampir mirip dengan ikan lele hanya saja perlakukannya khususnya dalam pakan lebih detil dan teratur," katanya saat dihubungi Senin (30/1). Apalagi tingkat kematian ikannya maksimal hanya 10 persen.
Hasim menuturkan, usaha pembesaran ikan gurami yang ditekuninya sudah berlangsung dua tahun. Hasil panen ikan guraminya banyak dipesan rumah makan di Purwokerto. "Tidak hanya dipasarkan di Purworejo saja, ikan-ikan gurami saya juga dibeli pedagang ikan di Purwokerto," imbuhnya.
Ada delapan kolam yang dibuatnya berukuran sama, yakni 7 meter x 4.5 meter persegi dan satu kolam dibuat lebih luas untuk menampung ikan yang siap panen jual. Saat ini ada sekitar 4.500 ekor ikan gurami miliknya.
"Setiap kolam bisa diisi 400 ekor bibit ikan gurami. Setelah besar ikan-ikan itu akan dipindah dan ditampung di kolam yang lebih besr untuk menjaga perkembangannya," bebernya.
Relasi Hasim, Ahmadi, 45, warga Dlanggu, Butuh, Purworejo menambahkan, apa yang dilakukan Hasim adalah murni pembesaran. Dari delapan kolam ini tidak ada kolam pemijahan.
"Bibit-bibit ikan gurami ini beli dari saya dengan harga Rp 1.250 per ekor seukuran korek gas. Setelah besar saya yang mengambilnya. Ikan gurami ini masih 12 bulan, rata-rata per ekornya seberat enam ons, namun harganya sudah mencapai Rp 22.000 per kilogram," bebernya.
Ahmadi menilai, proses pembesaran ikan yang selama ini dinilai tidak menguntungkan dan justru merugikan, bisa terpatahkan oleh keuletan Hasim.
"Untuk budidaya ikan kata orang lebih menguntungkan untuk pembenihan. Tapi nyatanya, pembesaran atau penggemukan itu terbukti bukan untuk ternak sapi saja, ikan juga bisa sukses seperti ini," terangnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Pengalaman : Saya terbebas dari hutang dan bahkan kaya setelah mengerjakan amalan ini Klik Disini !
- Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar