---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Segera Hadir
jaringan sosial baru launching 9 April 2012, segera gabung sebagai
prioritas member, gratis, bahkan anda akan dibayar. Kesempatan terbatas
s/d saat launcing Gabung sekarang sebagai prioritas member. Jangan sampai terlewat belum tentu ada peluang lagi yang seperti ini. Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PURWOREJO - Harga sejumlah barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan sejak kurang lebih setengah bulan terakhir. Lonjakan diperkirakan karena naiknya permintaan konsumen saat Imlek beberapa hari lalu dan menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad. Meski permintaan berangsur normal, namun harga tetap bertahan tinggi.
Kenaikan terjadi pada komoditas telur ayam ras dari Rp 13.000 menjadi Rp 15.200 perkilogram, gula pasir dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.800 perkilogram, daging ayam dari Rp 20.000 perkilogram menjadi Rp 23.000 dan beberapa merk minyak goreng kemasan naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 11.000 isi satu liter.
"Kenaikan harga juga terjadi pada gula kelapa dari Rp 10.000 menjadi Rp 11.000 perkilogram serta beberapa jenis sayuran," ungkap Sudarmi (52), pedagang sembako di Kelurahan Baledono Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Rabu (1/2).
Tidak seluruh barang kebutuhan masyarakat mengalami lonjakan, harga cabai merah turun dari Rp 40.000 menjadi Rp 20.000 perkilogram. Harga cabai rawit merosot dari Rp 30.000 menjadi Rp 9.000 perkilogram, sedangkan wortel dari Rp 9.000 menjadi Rp 7.000 perkilogram dan tomat dari Rp 14.000 menjadi Rp 7.000.
Menurutnya, lonjakan tersebut membuat pedagang kesulitan dalam menjual barang dagangan. Sejumlah konsumen terpaksa menunda pembelian dan menggantinya dengan produk lain yang harganya lebih murah. Selain itu, tingginya harga membuat jumlah produk yang bisa dijual pedagang semakin berkurang akibat terbatasnya modal. "Beberapa tahun lalu, dengan modal Rp 250.000, barang dagangan sudah lengkap, sekarang Rp 600.000 saja masih banyak barangnya masih belum lengkap," terangnya.
Pedagang sembako di Pasar Baledono Purworejo, Eko Budianto (30) menambahkan, perubahan harga bisa terjadi setiap hari. Namun, besaran lonjakan maupun penurunan hanya berkisar Rp 200-Rp 300 perkilogram.
"Harga bisa berubah setiap hari, tergantung permintaan dan distributornya. Namun, sejauh ini belum terjadi gejolak yang signifikan," ujarnya.
Sementara itu, harga beras di Kabupaten Purworejo justru stabil pasca membanjirnya hasil panen asal wilayah Demak Jawa Tengah. Harga beras jenis IR 64 tetap pada kisaran Rp 8.000-Rp 8.500 perkilogram, pandanwangi Rp 9.000 serta delanggu Rp 9.500 perkilogram. Penurunan terjadi pada beras miskin (raskin) dari Rp 7.000 menjadi Rp 6.700 perkilogram.
Menurut pedagang beras di Pasar Baledono, Fatoni (40), harga cenderung stabil karena ada tambahan pasokan. Kenaikan harga beras terakhir terjadi pada awal Januari 2011. Meski demikian, kondisi tersebut tidak akan bertahan dan beras kembali melonjak jika petani Purworejo mengalami gagal panen atau pasokan dari Demak sudah habis.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Pengalaman : Saya terbebas dari hutang dan bahkan kaya setelah mengerjakan amalan ini Klik Disini !
- Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar