---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MAGELANG – Di era multimedia yang semakin maju, para kontraktor di Kota Magelang dituntut mampu beradaptasi dengannya. Salah satunya harus siap mengikuti proses lelang secara elektronik atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang dilakukan pemerintah.
Namun, menurut Sekretaris Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Magelang, Prasetio Dwi Nugroho tidak semua anggota Gapensi siap mengarah ke sana. Masih perlu penyesuaian dari berbagai sisi hingga semuanya siap mengikuti perkembangan itu.
“Kami akui, lebih dari separoh anggota kami yang berjumlah 56 kontraktor belum siap dengan lelang sistem elektronik (LPSE) dan e-procurement. Salah satu kendalanya ada di SDM yang masih membutuhkan pelatihan dan pendidikan,” ujarnya di kantornya, Sabtu (11/2).
Ia menjelaskan, tahun 2012 ini untuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dari pusat hingga daerah memang sudah harus menggunakan sistem pengadaan secara elektronik (SPSE). Sistem ini ditarget selesai Desember 2012 mendatang. “Sistem ini berdasar Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 17 tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012. Salah satu poinnya adalah proses pengadaan barang secara elektronik,” katanya.
Adapun sasarannya, kata Prasetio adalah dalam APBN/APBD tahun 2012, sekurang-kurangnya 75 persen dari seluruh belanja K/L dan 40 persen belanja Pemda (Prov/Kab/Kota) yang dipergunakan untuk pengadaan barang/jasa wajib menggunakan SPSE melalui LPSE. “Ini adalah sebuah kemajuan dari pemerintah yang menginginkan proses lelang/pengadaan barang/jasa secara transparan dan tidak terjadi korupsi,” tandasnya.
Soal kendala SDM yang dihadapi, Prasetio melanjutkan pihaknya sudah mengantisipasinya dengan berbagai pelatihan. Selain itu juga dibentuk kelompok kerja (Pokja) yang belajar bersama LPSE dan e-procurement sekaligus melakukan penawaran bersama.
“Langkah ini cukup efektif. Terlihat dari kemajuan yang positif di awal tahun ini. Di bulan Januari lalu kami berhasil memenangkan lelang pengadaan elektronik di kampus UNY bernilai miliaran rupiah dan pengadaan alat pertanian di Kementerian Pertanian RI,” ungkapnya bangga.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar