---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUMEN - Keluarga pasien gangguan jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr Soerojo Magelang resah. Bagaimana tidak, meskipun pembiayaan perawatan di RSJ dijanjikan akan ditanggung oleh pemerintah, namun kenyataanya biaya perawatan ditanggung oleh keluarga pasien.
Salah satu dialami oleh Amin (52) warga Desa Logede RT 04 RW 02 Kecamatan Pejagoan, Kebumen. Sudah sekitar 10 hari, anaknya Nanik Mindarsih (25) dibawa ke RSJ. Pihaknya dijanjikan, pembiayaan akan ditanggung pemerintah melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
"Berhubung tunggakan Pemkab Kebumen sebesar Rp 1,3 miliar sampai saat ini belum dibayar, pasien harus menanggung biaya untuk sementara," ujar Amin kepada Suara Merdeka menirukan petugas dari RSJ Magelang, Minggu (19/2).
Dia berterus terang kebingungan mendengar kenyataan itu. Sebagai buruh pembuat batu bata, dirinya sulit untuk membayar biaya perawatan anaknya selama di rumah sakit. Mengingat total biaya perawatan dalam sebulan mencapai Rp 2 juta.
"Katanya sampai nunggu proses, biaya saya harus kami tanggung sendiri," ujar Amin seraya mengaku telah mengeluarkan Rp 100.000 guna membayar uang pendaftaran.
Untuk itu, Amin berharap, Pemkab Kebumen segera memproses tunggakan tersebut. Sehingga keluarga pasien yang dirawat tidak harus menanggung akibatnya. Menurut informasi yang dia peroleh, perawatan harian seperti sewa kamar dan makan Rp Rp 50.000. "Takutnya sudah dirawat lama tetapi tidak dibiayai pemerintah, kami jadinya tidak kuat membayar," ujarnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar