---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JAKARTA-Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) Swiss menolak tuntutan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) bernomor 2736 yang antara lain berisi tuntutan kepada federasi sepak bola dunia dan asia, FIFA dan AFC, untuk mengakui penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB), 17-18 Maret, di Hotel Mercure, Jakarta.
CAS lebih melihat penjelasan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dilayangkan kepada CAS pada Senin (12/3) lalu.
Hal ini diutarakan oleh Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI Catur Agus Saptono saat berbicara dengan Media Indonesia, sesampainya di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/3) siang.
Di dalam penjelasan tersebut, kata Catur, PSSI menjelaskan berbagai permasalahan seperti dualisme liga, serta kerugian yang akan diderita induk organisasi sepak bola tanah itu jika Kongres Tahunan PSSI yang akan berlangsung di Palangkaraya pada hari yang persis sama dengan KLB itu tidak berjalan dengan lancar, serta jika FIFA dan AFC mendukung KLB KPSI, yang notabene bukan organisasi sepak bola resmi Tanah Air.
"Mereka melihat kerugian kami (sebagai induk organisasi sepak bola resmi) lebih besar," tukasnya.
KPSI, atas nama empat mantan Komite Eksekutif (Exco) PSSI, yaitu Tonny Apriliani, Roberto Roew, Erwin Dwi Budiawan dan La Nyala Matalati, bersama 32 pengprov PSSI pada Jumat (8/3) melayangkan tuntutan bernomor 2736 agar CAS mengeluarkan putusan sela terkait pembatalan keputusan Exco PSSI yang menolak permintaan KLB dari 460 anggota PSSI dan pengakuan FIFA dan AFC terhadap KLB.
"CAS sangat menghormati keputusan yang telah dibuat oleh Exco PSSI. Karena semua berdasarkan aturan, tidak ada statuta yang telah kami langgar," tukas Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman pada kesempatan yang berbeda siang ini.
PSSI sendiri telah membuka pintu rekonsiliasi dengan KPSI. Buktinya, masalah dualisme liga dan opsi rekonsiliasi, yaitu diakuinya ISL sebagai kompetisi resmi bersama-sama dengan IPL atau penyatuan liga menjadi salah satu agenda Kongres Tahunan PSSI yang akan berlangsung di Hotel Aquarius, Palangkaraya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-CAS lebih Mendengar Penjelasan PSSI
-Djohar Ajak KPSI Selesaikan Dualisme Liga Secara Damai
-Gol Tunggal Jajang Antar Mitra Kukar ke Empat Besar
-Gol Hilton Moreira Pastikan Tiga Angka Untuk Sriwijaya FC Palembang
-Lima Tawaran Rekonsiliasi IPL-ISL
-Soal Dualisme Kompetisi, FIFPro Minta APPI Independen
-CAS lebih Mendengar Penjelasan PSSI
-Djohar Ajak KPSI Selesaikan Dualisme Liga Secara Damai
-Gol Tunggal Jajang Antar Mitra Kukar ke Empat Besar
-Gol Hilton Moreira Pastikan Tiga Angka Untuk Sriwijaya FC Palembang
-Lima Tawaran Rekonsiliasi IPL-ISL
-Soal Dualisme Kompetisi, FIFPro Minta APPI Independen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar