---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUMEN - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Kebumen akan mengawasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pada jam-jam terakhir sebelum harga BBM bersubsidi naik. Pengawasan dilakukan untuk menghindari SPBU tutup dengan alasan kehabisan stok.
"Beberapa jam sebelum pengumuman kenaikan harga BBM, merupakan waktu yang rawan. Bisa saja SPBU sengaja tutup dengan alasan kehabisan stok meski kenyataannya masih ada," ungkap Agung Patuh, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disperindagsar Kabupaten Kebumen di ruang kerjanya, Rabu (21/3).
Hal itu menurut Agung, sangat mungkin terjadi karena SPBU ingin mencari keuntungan sepihak dari selisih harga beli sebelum harga BBM naik.
"SPBU yang tutup akan diteliti untuk memastikan stok yang dimiliki benar-benar habis. Jika hanya alasan, jelas pelanggaran dan ada sanksinya," tandasnya.
Namun lanjut Agung, SPBU kehabisan stok sangat mungkin terjadi. Pasalnya, akan ada dampak psikologis dari rencana kenaikan harga BBM sehingga masyarakat berbondong-bondong membeli BBM dengan jumlah lebih besar.
"Jika biasanya masyarakat hanya membeli seperlunya, sesaat sebelum harga naik, masyarakat akan membeli BBM sampai tangki kendaraannya penuh. Ini yang memicu SPBU kehabisan stok dalam waktu singkat," ungkap Agung.
Dijaga Ketat
Jajaran Polres Kebumen mengantisipasi munculnya kerawanan terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Selain menjaga ketat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), antisipasi juga dilakukan terhadap upaya penimbunan BBM. Bahkan telah disiapkan angkutan alternatif jika sampai terjadi pemogokan angkutan umum.
Kapolres Kebumen AKBP Heru Trisasono SIK MSi mengemukakan hal itu dalam rapat koordinasi mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi sebelum hingga pasca kenaikan harga BBM bersubsidi di Gedung Bhayangkara Kebumen, Selasa (20/3). "Pengamanan di 12 SPBU di Kabupaten Kebumen dilakukan bersama anggota TNI," ujar Heru.
Munculnya kerawanan di SPBU lanjut Kapolres, bisa akibat keterlambatan pasokan serta terjadinya antrean panjang sebagai dampak psikologis terhadap kenaikan harga BBM. Antisipasi juga dilakukan terhadap pembeli yang tidak membayar, perusakan, penganiayaan petugas SPBU serta penjarahan dan pendudukan SPBU.
Antisipasi juga dilakukan dengan mengamankan situasi di luar SPBU dengan patroli. Termasuk menjaga pipa distribusi Pertamina. Perhatian juga diberikan terhadap aksi unjuk rasa serta penimbunan BBM dengan membatasi pembelian dengan jerigen.
Sekretaris DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kedu, Budiyono dan Sekretaris III DPC Hiswana Migas Kedu, Sutarto Merti Utomo, memastikan tidak ada masalah dengan ketersediaan BBM di semua SPBU. "Hiswana Migas sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk penambahan stok sehingga tidak akan ada kekurangan pasokan," tegasnya.
Hal itu menurut Agung, sangat mungkin terjadi karena SPBU ingin mencari keuntungan sepihak dari selisih harga beli sebelum harga BBM naik.
"SPBU yang tutup akan diteliti untuk memastikan stok yang dimiliki benar-benar habis. Jika hanya alasan, jelas pelanggaran dan ada sanksinya," tandasnya.
Namun lanjut Agung, SPBU kehabisan stok sangat mungkin terjadi. Pasalnya, akan ada dampak psikologis dari rencana kenaikan harga BBM sehingga masyarakat berbondong-bondong membeli BBM dengan jumlah lebih besar.
"Jika biasanya masyarakat hanya membeli seperlunya, sesaat sebelum harga naik, masyarakat akan membeli BBM sampai tangki kendaraannya penuh. Ini yang memicu SPBU kehabisan stok dalam waktu singkat," ungkap Agung.
Dijaga Ketat
Jajaran Polres Kebumen mengantisipasi munculnya kerawanan terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Selain menjaga ketat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), antisipasi juga dilakukan terhadap upaya penimbunan BBM. Bahkan telah disiapkan angkutan alternatif jika sampai terjadi pemogokan angkutan umum.
Kapolres Kebumen AKBP Heru Trisasono SIK MSi mengemukakan hal itu dalam rapat koordinasi mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi sebelum hingga pasca kenaikan harga BBM bersubsidi di Gedung Bhayangkara Kebumen, Selasa (20/3). "Pengamanan di 12 SPBU di Kabupaten Kebumen dilakukan bersama anggota TNI," ujar Heru.
Munculnya kerawanan di SPBU lanjut Kapolres, bisa akibat keterlambatan pasokan serta terjadinya antrean panjang sebagai dampak psikologis terhadap kenaikan harga BBM. Antisipasi juga dilakukan terhadap pembeli yang tidak membayar, perusakan, penganiayaan petugas SPBU serta penjarahan dan pendudukan SPBU.
Antisipasi juga dilakukan dengan mengamankan situasi di luar SPBU dengan patroli. Termasuk menjaga pipa distribusi Pertamina. Perhatian juga diberikan terhadap aksi unjuk rasa serta penimbunan BBM dengan membatasi pembelian dengan jerigen.
Sekretaris DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kedu, Budiyono dan Sekretaris III DPC Hiswana Migas Kedu, Sutarto Merti Utomo, memastikan tidak ada masalah dengan ketersediaan BBM di semua SPBU. "Hiswana Migas sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk penambahan stok sehingga tidak akan ada kekurangan pasokan," tegasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Diawasi, SPBU Tutup Jelang Harga Naik
-Guru Ngaji Cabuli Santrinya yang Masih Siswi TK
-Menganti, Surga di Ceruk Bukit Kapur
-Tabrak Pohon, Pelajar Tewas
-KEMBALIKAN NILAI-NILAI PANCASILA DAN UUD 45
-DENGAR PENDAPAT TENTANG RETRIBUSI RPH DI KEBUMEN
-Penambang Pasir Menyelam 5 Jam Perhari
-Jalan Daendels Kebumen Rusak Parah
-Guru Ngaji Cabuli Santrinya yang Masih Siswi TK
-Menganti, Surga di Ceruk Bukit Kapur
-Tabrak Pohon, Pelajar Tewas
-KEMBALIKAN NILAI-NILAI PANCASILA DAN UUD 45
-DENGAR PENDAPAT TENTANG RETRIBUSI RPH DI KEBUMEN
-Penambang Pasir Menyelam 5 Jam Perhari
-Jalan Daendels Kebumen Rusak Parah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar