---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUMEN - Peristiwa bentrok antara petani dengan personil TNI AD di kompleks Dislitbang TNI AD di Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen hampir setahun berlalu. Dalam tragedi yang terjadi pada 16 April 2011 itu 13 petani dirawat di RSUD Kebumen karena jadi korban penganiayaan dan luka tembak peluru karet.
Untuk memperingati setahun tragedi Setrojenar, warga Desa Setrojenar bersama Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) pengajian akbar. Rencananya acara akan digelar di lapangan Desa Setrojenar, Senin (16/4) mendatang.
Tokoh masyarakat yang juga mantan Kepala Desa Setrojenar Nur Hidayat mengatakan banyak pihak diundang mulai dari birokrasi, maupun jaringan pendukung perjuangan petani. Undangan antara lain, Gubernur Jawa Tengah, Pangdam IV/Diponegoro, Danrem Pamungkas, Dandim Kebumen, Dandenpom Yogyakarta, dan SubdenPom Purworejo, Bupati, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan, Para Camat dan Kepala Desa di wilayah Urut Sewu.
Sedangkan dari jaringan pendukung yang dijadwalkan hadir antara lain kelompok perjuangan petani di wilayah Urut Sewu, Pejuang Petani Lumajang Jawa Timur, Yogyakarta, Kulonprogo, Lumpur Lapindo Porong, Petani Banten, Petani Cilacap, Petani Tasikmalaya, Petani Pangandaran, LBH semarang, LBH Yogyakarta, LPH Yaphi Solo, SeTam Yogyakarta, Komnas HAM, Kontras, Elsam Jakarta, Solidaritas Perempuan Jakarta.
"Mereka akan menyampaikan orasi guna menyemangati perjuangan petani dan mengingatkan negara untuk menjalankan tupoksinya dengan baik," ujar Nur Hidayat kepada Suara Merdeka, Kamis (12/4).
Acara itu kata dia untuk mengenang dan memupuk kembali semangat perjuangan untuk mempertahankan tanah hak milik warga yang terancam diambil paksa oleh negara dalam hal ini oleh TNI untuk latihan perang. Pihaknya ingin mengingatkan bahwa tanah-tanah merupakan hak milik. "Jadi siapa pun harus menghormati itu, termasuk pemerintah," tandas Pak Manten, panggilan akrabnya.
Selaku ketua panitia, Nur Hidayat berharap semua undangan dari birokrasi dapat hadir untuk mendengar secara langsung keluhan rakyat dan kondisi riil yang ada. Sehingga saat mengambil kebijakan tidak akan salah dan merugikan rakyat.
Koordinator Hukum Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen (Tapuk) Kebumen H Teguh Purnomo SH MHUm menyampaikan, setahun bukan waktu yang singkat untuk menanti proses hukum dalam rangka mencari keadilan atas tindakan yang diduga dilakukan oleh tentara dalam menembak, menganiaya dan merusak 12 sepeda motor masyarakat.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Warga Setrojenar Peringati Setahun Bentrok Petani Versus TNI AD
-Yoda, Finalis Indonesian Idol 2012 Asal Kebumen, Ditawari jadi Vokalis Dewa 19
-Seniman Kebumen Ukir Keris Raksasa
-SAR Laut Kebumen Status Siaga
-Camat Padureso Dijambret, Rp 3 Juta Melayang
-62 Honorer di Kebumen Penuhi Kriteria Jadi CPNS
-Mampir Makan Siang, Rp 58 Juta Melayang
-Yoda, Finalis Indonesian Idol 2012 Asal Kebumen, Ditawari jadi Vokalis Dewa 19
-Seniman Kebumen Ukir Keris Raksasa
-SAR Laut Kebumen Status Siaga
-Camat Padureso Dijambret, Rp 3 Juta Melayang
-62 Honorer di Kebumen Penuhi Kriteria Jadi CPNS
-Mampir Makan Siang, Rp 58 Juta Melayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar