JAMU SESAK NAFAS, ASMA SEMBUH PERMANEN

Kabar gembira, Bagi anda atau saudara/teman anda yang menderita sesak napas,asma, karena merokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, InsyaAllah sembuh, 90 % pasien kami sembuh total, minimal bebas kertegantungan obat. Bagi anda yang ingin mencoba (sample gratis), SMS nama dan alamat , kirim ke 081392593617. Klik Disni

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 21 April 2012

Kabar Borobudur : Ruwat Rawat Borobudur untuk Tolak Bala

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tembang langgam dandang gula "Kidung Mantra Wedhe" yang intinya tentang tolak balak dilantunkan sinden Murtiati (43) bersama grup musik tradisional masyarakat sekitar Candi Borobudur, "Pitutur Jawi Sekar Sari Khoirul Mubaliqin".

"’Ana kidung rumeksa ing wengi. Teguh ayu luputa ing lara. Luputa bilahi kabeh. Jim setan datan purun. Paneluhan tan ana wani. Wiwah panggawe ala. Sunare wong luput geni atemahan tinta. Maling arda tan wani perak ing mami. Tuju duduk pan sirna’," demikian bait pertama tembang itu.

Tembang-tembang Jawa itu dilantunkan grup musik tradisional warga Desa Ringin Anom, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pimpinan Supangat saat prosesi ritual Ruwat Rawat Borobudur 2012 di bawah pohon beringin berusia 200 tahun di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), sekitar 150 meter timur Candi Borobudur.

Sejumlah alat musik yang ditabuh anggota grup itu dengan masing-masing mengenakan pakaian adat Jawa antara lain kendang, kendang 3, saron, gong kulit, kempul 5-6, kempling 1-2, dan keprak. "Itu tembang berisi doa agar acara ini berjalan lancar dan bagus," kata Murtiati yang kala itu mengenakan kebaya warna biru muda dan berjilbab.

Serombongan anak-anak sekolah berseragam baju putih dan celana panjang abu-abu dalam berbagai kelompok berjalan keluar dari kompleks TWCB.

Mereka terlihat telah menyelesaikan kunjungan ke Candi Borobudur dan hendak ke luar lokasi itu dengan berbaris rapi.

Sejumlah wisatawan lain baik mancanegara maupun nusantara tampak singgah sejenak di tempat Ruwat Rawat Borobudur yang diprakarsai komunitas masyarakat Borobudur "Warung Info Jagat Cleguk" pimpinan Sucoro (59).

Mereka menyaksikan performa ruwatan itu sebelum naik ke Candi Borobudur. Tempat di sekeliling pohon beringin tua itu dipenuhi oleh para penonton dan sejumlah grup kesenian rakyat termasuk beberapa kelompok lain yang turut dalam prosesi tersebut.

Berbagai sesaji terutama tumpeng berisi nasi, ingkung, sayuran, minuman, buah-buahan, dan jajan pasar diletakkan mengelilingi pohon itu.

Beberapa instalasi berupa anyaman jerami dengan tempurung bergambar wajah, taburan kembang mawar warna merah putih, dan kemenyan di atas beberapa cobek juga menyertai suasana di bawah pohon tersebut.

Beberapa kelompok orang memainkan performa yang tampaknya menunjukkan aktifitas sehari-hari warga Borobudur antara lain sebagai pedagang asongan cenderamata, penderes nira, pemecah batu, perajin anyaman daun pandan, dan penatah batu.

Sejumlah seniman Magelang seperti Agus Merapi Suyitno, Eka Pradaning, dan Din Kandihawi, serta pemimpin padepokan Lemah Putih Suprapto Suryodarmo memainkan performa gerak tari di bawah beringin itu.

Hadir pada kesempatan itu antara lain Wakil Ketua I Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Wakil Ketua II Pia Alisjahbana, Wakil Dewan Pakar Eka Budianta, dan Deputi VII Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Sujana Royat.

Prosesi ritual Ruwat Rawat Borobudur itu bagian dari peringatan Hari Pusaka Dunia 2012 yang jatuh setiap 18 April. "Dulu rumah saya di sana, persis di tempat orang yang ’sedhakep’ itu," kata Sucoro di sela memimpin prosesi tersebut. Ia menunjuk kepada seorang lelaki penonton acara itu yang berdiri sambil melipat tangan di depan dada, di sekitar tiga meter barat pohon beringin.

Ketika itu tahun 1984, Sucoro masih berumur 27 tahun bersama keluarga dan warga setempat lainnya harus pindah tempat tinggal karena kawasan setempat dibangun TWCB untuk pelestarian dan pengembangan fungsi Candi Borobudur.

Hingga saat ini, Sucoro tinggal di salah satu rumah di sekitar 150 meter timur pohon beringin itu, di tepi Jalan Medang Kamolan Borobudur, di luar pagar kompleks TWCB.

Ia menyebut tiga hal yang saling terkait bila berbicara Candi Borobudur yakni dimensi warisan peradaban dunia yang harus dilestarikan dan dilindungi, dimensi religius yang harus dihormati, dan dimensi pariwisata yang harus terpikirkan secara arif dan bijak.

"Borobudur menjadi ruang bertemunya tiga dimensi yang saling bertolak belakang tersebut. Melalui pendekatan budaya dengan mengaktifkan kembali berbagai acara tradisi budaya di sekitar candi Borobudur diharapkan ke depan dapat menjadi pendukung objek utamanya yaitu Candi Borobudur, dan masyarakat dapat terangkat kesejahteraanya," katanya.

Ia menjelaskan tentang ruwatan itu sebagai tradisi ritual Jawa untuk pembebasan atau penyucian atas kesalahan pada masa lampau dengan harapan pada masa mendatang kehidupan masyarakat sekitar Candi Borobudur semakin baik.

"Ruwat Rawat Borobudur sebagai ungkapan halus yang mengandung pendidikan moral, simbol sikap hidup masyarakat dengan identitas dan karakter yang menonjol dilandasi referensi berbagai nasihat nenek moyang sampai turun temurun. Hormat kepada sesama menjadi salah satu pandangan hidup," katanya.

Pada kesempatan itu Pia Alisjahbana menjelaskan tentang makna Hari Pusaka Dunia yang antara lain menyangkut tentang warisan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang itu.

Candi Borobudur yang dibangun sekitar abad ke-8 masa pemerintahan Dinasti Syailendra itu telah ditetapkan oleh UNESCO pada 1991 menjadi salah satu warisan pusaka dunia.

Masyarakat sekitar Candi Borobudur, katanya, patut mendapat apresiasi atas keterlibatannya terhadap upaya pelestarian kekayaan pusaka tersebut. "Ini karya yang indah, dikelilingi gunung, ada sejarah danau purba, sungai, tanah yang subur. Candi Borobudur terkait dengan itu. Semua menyatu dengan kehidupan masyarakat desa dan memengaruhi kehidupan Candi Borobudur sebagai objek wisata," katanya.

Berbagai upaya pelestarian Candi Borobudur, katanya, harus mendapatkan pengawalan baik oleh masyarakat maupun berbagai pemangku kepentingan.

Kegiatan budaya berupa Ruwat Rawat Borobudur sebagai bagian peringatan Hari Pusaka Dunia 2012 di Candi Borobudur itu juga ditandai dengan peluncuran buku berjudul "Jantung Hati Borobudur" dan pelepasan burung merpati.

Dorojatun mengapresiasi prosesi ritual dan pentas budaya tersebut dengan menyebut bahwa Ruwat Rawat Borobudur sebagai wujud kesehatan kebudayaan masyarakat sekitar Candi Borobudur. "Pertunjukan hari ini (18/4) menunjukkan kesehatan kebudayaan masyarakat sekitar Candi Borobudur yang kuat. Generasi muda perlu mengambil prakarsa," katanya.

Kebudayaan, katanya, sebagai jati diri bangsa yang tidak boleh hilang sehingga harus dilestarikan dan dikembangkan untuk kepentingan pada masa mendatang. "Tanpa kebudayaan, tidak ada jati diri, kalau tidak punya jati diri maka kita kehilangan nilai dan norma," katanya.

Prosesi ritual Ruwat Rawat Borobudur salah satu ungkapan harapan masyarakat sekitar Candi Borobudur agar pusaka dunia di sekitar tempat tinggal mereka itu tetap lestari dan memberikan manfaat menyeluruh untuk kepentingan bersama. (Oleh : M. Hari Atmoko)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Online Paling Meunguntungkan
Aduh maaak, terima kasih Tuhan, terima kasih webmaster. Saya bisa kuliahkan anak dan membantu biaya berobat ibu saya yg sakit dengan dana ini. Setelah itu saya betul2 percaya bahwa program bisnis ini bener2 bekerja. Sejak itu saya mulai aktif mempromosikan bisnis ini ke siapa saja, lewat email, milis, sms, dll. Sekarang hasilnya sudah lebih dari 500 juta masuk ke rekening bank saya. Sekali lagi terima kasih webmaster program 5 milyar
. Klik Disini

Salam, Bambang Widjatmoko, Surabaya (Kesaksian)

Informasi penting: Teknik Membeli Rumah Terbaik

Masukkan nama & email anda di sini dan dapatkan informasi properti diatas, GRATIS!

Nama:

Email:

Wirausaha Mobil Bekas Pasang Iklan Rumah Kontak Jodoh