JAMU SESAK NAFAS, ASMA SEMBUH PERMANEN

Kabar gembira, Bagi anda atau saudara/teman anda yang menderita sesak napas,asma, karena merokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, InsyaAllah sembuh, 90 % pasien kami sembuh total, minimal bebas kertegantungan obat. Bagi anda yang ingin mencoba (sample gratis), SMS nama dan alamat , kirim ke 081392593617. Klik Disni

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 08 April 2012

Sosok Magelang : Lebih Dekat dengan Oei Hong Djien, Kolektor Papan Atas Indonesia

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kecintaan Oei Hong Djien atau yang akrab disapa OHD pada lukisan tidak terbantahkan lagi. Salah satu kolektor papan atas Indonesia, yang disebut-sebut sebagai penentu harga lukisan di pasaran domestik itu baru saja meresmikan museum pribadinya yang ketiga. Panji Dwi Anggara Senyum ramah dan tawa lepas kerap terdengar dari sosok OHD. Terutama ketika dia menyapa satu persatu tamu penting, yang datang dalam acara grand opening New Museum OHD atau OHD Museum III di Magelang, Kamis (5/4) lalu.
Mengenakan batik berwarna merah, yang ornamennya khusus dilukis oleh perupa ternama, Nasirun, dipadu dengan celana putih. OHD ingin menunjukkan dua hal sekaligus kepada semua undangan yang hadir lewat gaya berbusananya. Yang pertama adalah kecintaannya pada seni, utamanya lukisan yang tidak tersekat pada media apapun. Termasuk diaplikasikan di busana. Yang kedua adalah menunjukkan semangat nasionalismenya. Sama seperti semangatnya dalam mengoleksi lukisan karya anak bangsa. ”Selama ini saya hanya ingin mengoleksi lukisan karya pelukis Indonesia.
Bukannya apa-apa, kalau bukan kita yang menghargai, siapa lagi,” kata pria yang tanggal 5 April lalu tepat merayakan ulang tahunnya ke- 73 tahun tersebut.   Meski sudah berkepala tujuh, secara fisik, OHD dapat dikatakan luar biasa. Gaya bicaranya masih berapi-api. Jalannya masih tegap, dan yang paling terpenting memori ingatannya terutama yang menyangkut lukisan sangat baik.    
Hal tersebut terlihat ketika dirinya menemani para tamu dan awak media saat melakukan museum tour di private museumnya. Secara gamblang, OHD mampu menceritakan tentang asal-usul lukisan, termasuk si pelukis.         
Ya, bertepatan dengan pembukaan museumnya yang ketiga, OHD juga menggelar sebuah pameran lukisan. Mengangkat tema back to basic, pameran itu memajang koleksi OHD dari lima pelukis ternama saja. Yaitu Affandi, S. Sudjojono, Hendra Gunawan, Widayat, dan Soedibio.         
Kelimanya sering disebut oleh OHD sebagai five maestros of modern Indonesian art. ”Mereka adalah pelukis yang karyanya memiliki impact dan menjadi jujukan dalam perkembangan seni di tanah air,” katanya.       
Mulai mengoleksi lukisan sejak tahun 1965 dan bersahabat dekat dengan beberapa pelukis ternama, membuatinsting OHD terhadap lukisan kian kuat. Dia mampu menjadi kurator sekaligus kritikus yang mumpuni untuk sebuah karya. Menurut cerita pria yang juga merupakan dokter sekaligus pedagang tembakau dan grader untuk PT. Djarum Kudus itu, tak jarang para pelukis seperti Affandi dan Widayat meminta saran dan komentarnya ketika mereka berhasil menyelesaikan karya terbaru.
”Makanya hubungan saya bisa dekat seperti saudara. Beberapa lukisan yang saya koleksi ini, juga ada yang dikasih cuma-cuma dari mereka,” katanya bangga.Kedekatan secara personal itu pula yang membuat OHD bisa dengan leluasa mempelajari gaya hidup dan ciri khas dari masing-masing pelukis. Khusus untuk Affandi, OHD menilainya sebagai pribadi yang emosional dan misterius.
Itu terbawa pada karyanya yang memiliki citarasa kuat. Baik dalam hal goresan, pewarnaan, sampai pada aliran.Namun, kata OHD, Affandi merupakan sosok yang kurang cermat dalam menangkap ide. Sehingga tidak heran, jika kehabisan ide, Affandi kerap melukis dirinya sendiri. Yang kemudian karya itu diberi nama self potrait. Tidak kurang dari 10 karya sang maestro yang melukis tentang dirinya sendiri.
”Tapi meski demikian, interpretasi Affandi terhadap dirinya sendiri selalu tidak sama. Itu terlihat dari karyanya yang sama-sama berjudul self potrait, dan pembuatannya hanya berselang satu tahun,” katanya seraya menunjukkan perbedaan antara lukisan self potrait 1 dan 2 yang ada di hadapannya.Tidak hanya fasih berbicara mengenai Affandi. OHD juga paham betul dengan perjuangan keempat pelukis lainnya dalam menapaki tangga kesuksesan di bidang seni Indonesia.
”Kalau Widayat itu orangnya sangat terbuka terhadap berbagai hal. Dia itu seperti Picasso-nya Indonesia,” kata OHD saat menceritakan kisah sahabatnya, perupa Widayat.Keterbukaan Widayat, menurut OHD tampak dalam karya-karyanya yang tidak memiliki aliran jelas. Jika pada awal melukis, Widayat lebih banyak berkecimpung pada aliran realis. Menjelang akhir hayatnya dia berubah haluan menjadi pelukis abstrak.
OHD lantas mencontohkan karya Widayat yang berjudul Tourist Flooding Indonesian. Ini merupakan salah satu karya Widayat yang dibuat pada masa tuanya. Jika pelukis lain sudah mulai menurun performanya dan lebih banyak berkutat pada warna-warna gelap. Widayat justru sebaliknya. Dia lebih colorful.
”Jadi Widayat ini seperti memasuki era baru atau puber kesekian kalinya saat melukis di usia tua. Dia berani memainkan warna,” paparnya gamblang.Dalam kesempatan itu, OHD juga menceritakan betapa dirinya sangat bangga bisa mengoleksi lukisan-lukisan karya pelukis ternama Indonesia yang dicari oleh kolektor dunia.
Satu pengalaman mengesankan baginya adalah ketika berburu lukisan karya Soedibio. Perlu waktu 20 tahun bagi OHD untuk mendapatkan barang yang dia inginkan tersebut.
”Itu karena sampai meninggal, Soedibio tidak mau melepas lukisan itu. Ketika sudah meninggal giliran istrinya yang juga tidak mau melepas. Saya baru mendapatkan setelah istrinya juga sudah meninggal dunia, dan dihubungi oleh pihak ahli warisnya,” katanya.Hingga kini, tidak kurang dari 2.200 lukisan dia koleksi. Di antaranya adalah yang berstatus masterpiece karya pelukis ternama. Yang harga jual per lukisannya disebutnya mencapai puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Meski demikian, OHD berjanji tidak akan pernah menjual lukisannya kepada siapapun dan dengan tawaran berapapun.
”Nggak. Sampai saya mati sama sekali tidak ada niat menjual lukisan ini. Kalau menambah koleksi itu harus. Saya tidak akan pernah lelah berburu lukisan bagus,” papar pria yang sering menjadi pembicara mengenai lukisan di berbagai forum internasional tersebut.
Untuk menampung koleksi yang sedemikian banyaknya, OHD membangun museum. Pertama di tahun 1997 dan 2006. Keduanya terletak di belakang kediaman OHD yang terletak di sebuah jalan protokol di kota Magelang.Karena dirasa tidak cukup, tahun lalu dia memutuskan untuk menyulap gudang tembakau miliknya yang juga berada di Magelang, menjadi cikal bakal museum ketiga. Proses renovasi memakan waktu enam bulan, dan diresmikan tanggal 5 April lalu bertepatan dengan ulang tahunnya. ”Tiga museum ini hanya menampung 20 persen koleksi saya. Lainnya disimpan ditempat khusus,” katanya.   Berbeda dengan museum sebelumnya, di museum terbaru ini OHD mendesainnya dengan benar-benar menuangkan kreativitas seni. Puluhan seniman diajak ikut serta berpartisipasi menyumbangkan karya mereka pada pembangunan museum. Seperti perupa Entang Wiharso yang menyumbangkan karya seni instalasi berupa hiasan dinding dibagian depan museum. Pada bagian pintu masuk, giliran perupa Nasirun yang berkuasa. Pagar besi berwarna merah menyala itu dia berikan sentuhan “penjaga” lewat karya seni berbentuk jenderal Kwan Tong di pintu bagian kiri, dan Gatot Kaca di pintu bagian kanan.
”Ini menggambarkan bahwa museum ini dijaga segenap hati oleh kekuatan yang luar biasa dahsyatnya,” kata OHD sambil tersenyum.Tidak berhenti disitu, pada bagian pijakan kaki menuju museum juga tidak lepas dari sentuhan kreasi para seniman.
Karena merupakan bekas gudang tembakau, tak heran wangi khas tanaman yang menjadi bahan dasar rokok tersebut langsung menyapa pengunjung museum. Dan karena keunikannya ini pula, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan MURI yang langsung diserahkan oleh pendirinya, Jaya Suprana.
Beberapa tokoh tampak hadir dalam peresmian museum tersebut di antaranya Walikota Magelang Sigit Widyonindito, Mantan Menko Perekonomian Kwik Kian Gie, Pendiri MURI Jaya Suprana, pendiri dan advisor to the board of TNAG (The National Art Gallery) Singapore Kwok Kian Chow. Serta kolektor-kolektor dan pimpinan museum lukisan dari Indonesia.
Seperti Sunarjo Sampoerna, kolektor sekaligus pemilik Esa Sampoerna Art Museum dan direktur AJBS Gallery SoebagioWidjaja.”Beliau itu tokoh yang sangat disegani dalam dunia lukis dan seni Tanah Air. koleksinya sangat lengkap dan bernilai tinggi. Tidak heran jika kemudian beliau merupakan salah satu orang yang bisa menentukan harga sebuah lukisan,” puji Soebagi.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:

1 komentar:

  1. Awalnya aku hanya mencoba2 bertogel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku mencari jalan pintas meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasi sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang dukun.yang ternyata alhamdulillah dengan seisin gusti Allah dengan lantaran OM AGUS aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan OM AGUS dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,sawdara bisa membuktikan sendiri silahkan hubungi OM AGUS di no (085397766615) yg penting anda yakin dan percaya dan jgn samakan dgn peramal yg lainnya seperti ki ronggeng,mba sugem ki nugroho mba jombrang dll.saya sdh berkali2 menghubungi peramal yg lainnya seperti aki2 dan mba2.tapi cuma mengecewakan saya dan menipu saya.tapi kali ini saya sudah betul2 percaya bahwa peramal asli itu memang betul memang ada yaitu OM AGUS.insya allah OM AGUS tdk mengecewakan anda.terima kasih yg punya ROOM

    BalasHapus

Bisnis Online Paling Meunguntungkan
Aduh maaak, terima kasih Tuhan, terima kasih webmaster. Saya bisa kuliahkan anak dan membantu biaya berobat ibu saya yg sakit dengan dana ini. Setelah itu saya betul2 percaya bahwa program bisnis ini bener2 bekerja. Sejak itu saya mulai aktif mempromosikan bisnis ini ke siapa saja, lewat email, milis, sms, dll. Sekarang hasilnya sudah lebih dari 500 juta masuk ke rekening bank saya. Sekali lagi terima kasih webmaster program 5 milyar
. Klik Disini

Salam, Bambang Widjatmoko, Surabaya (Kesaksian)

Informasi penting: Teknik Membeli Rumah Terbaik

Masukkan nama & email anda di sini dan dapatkan informasi properti diatas, GRATIS!

Nama:

Email:

Wirausaha Mobil Bekas Pasang Iklan Rumah Kontak Jodoh