---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WONOSOBO - Petani di wilayah Kecamatan Kertek saat ini tengah memasuki musim tanam tembakau. Tetapi musim tanam kali terhambat oleh kurangnya tenaga kerja. Pasalnya, pemuda desa yang biasa menggarap lahan berbondong-bondong meninggalkan kampung halaman seperti ke Jakarta, Kalimantan, Sumatera. Akibatnya, ongkos tenaga kerja pun naik tajam.
"Saat ini sangat susah mencari tenaga kerja. Kalau pun ada, ongkosnya sudah sangat mahal," keluh petani tembakau, Irawan, warga Desa Kapencar, Kecamatan Kertek saat dikonfirmasi, Kamis (3/5).
Dia mengatakan, saat ini ongkos tenaga kerja perempuan mencapai Rp 30.000 per hari naik dari tarif sebelumnya sebesar Rp 20.000 per hari. Sedang ongkos tenaga kerja laki-laki mencapai Rp 40.000 atau naik dari tarif sebelumnya sebesar Rp 25.000 per hari. Hal itu mengakibatkan biaya operasional yang dikeluarkan petani menjadi besar dengan demikian hasil yang dperoleh petani pun makin berkurang.
Selain itu, kata Irawan, ongkos angkut pun naik yakni Rp 200 per kilo gram. Mahalnya biaya angkut itu disebabkan masih minimnya sarana transportasi di kawasan pertanian yang memungkinkan kendaraan truk pengangkut pupuk masuk ke lahan pertanian.
"Pemerintah harus memperhatikan kondisi sarana jalan pertanian sehingga petani terbantu baik saat penggarapan sawah maupun saat panen. Perbaikan sarana transportasi itu akan mengurangi biaya operasional petani," jelasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Tenaga Kerja Berkurang, Tanam Tembakau Terhambat
-Diduga Terpapar Pestisida, Seorang Anak Meninggal
-Peringati Hardiknas, Ratusan Guru Wonosobo Menari di Leksono
-Demo Hardiknas di Wonosobo Ricuh
-Telaga Cebong, Pendangkalan Satu Meter per-Tahun
-Erosi Mengancam, Sungai Luk Ulo Mendesak untuk Dinormalisasi
-Ratusan Mahasiswa dan Petani Macetkan Jalan Merdeka Wonosobo
-Buruh Wonosobo Geruduk Kantor DPRD Jateng
-Delapan Warga Jonggolsari Keracunan, Satu Tewas
-Peternak Sapi Wonosobo Bidik Pasar Luar Jawa
-Diduga Terpapar Pestisida, Seorang Anak Meninggal
-Peringati Hardiknas, Ratusan Guru Wonosobo Menari di Leksono
-Demo Hardiknas di Wonosobo Ricuh
-Telaga Cebong, Pendangkalan Satu Meter per-Tahun
-Erosi Mengancam, Sungai Luk Ulo Mendesak untuk Dinormalisasi
-Ratusan Mahasiswa dan Petani Macetkan Jalan Merdeka Wonosobo
-Buruh Wonosobo Geruduk Kantor DPRD Jateng
-Delapan Warga Jonggolsari Keracunan, Satu Tewas
-Peternak Sapi Wonosobo Bidik Pasar Luar Jawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar