MAGELANG - Persoalan pedagang di Jalan Diponegoro yang tergusur karena menempati taman kota menjadi perhatian Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Penkot Magelang. Dinas yang dipimpin oleh Isa Ashari sedang memikirkan solusi terbaik agar pedagang yang tergusur tersebut bisa segera mencari nafkah. Yakni menempatkan mereka di suatu tempat perdagangan. Meski untuk menuju ke arah itu, DPP masih dalam taraf berpikir. “Butuh waktu untuk mencari solusi itu (menempatkan pedagang di suatu tempat khusus). Tapi yang jelas kita sudah berpikir ke arah situ,” kata Isa, kemarin. Ditegaskan oleh Isa, pihaknya akan membina para pedagang dalam mencari rejeki. Terutama agar tempat maupun dagangannya tidak menyalahi aturan, khususnya Peraturan daerah (Perda) maupun Peraturan Walikota (Perwal). “Kita akan bina pedagang. Bukan membinasakan,” tegasnya.
Ditanya tempat atau lokasi yang memungkinkan untuk menempatkan pedagang tergusur secara berkelompok, Isa mengaku sedang mencarinya. “Ya kita kita sedang mencarinya. Apapun, yang kita lakukan saat ini, agar Perda ataupun Perwal ditegakkan. Kita bukan sedang mematikan pedagang,” ujarnya.
Hal senada juga dikemukakan oleh Kepala Bappeda Pemkot Magelang, pihaknya sedang mencari solusi tersebut. “Kita sedang pikirkan masalah itu,” kata Joko didampingi stafnya, Yonas.
Dijelaskan, tempat di Jalan Diponeggoro yang sempat dipakai masyarakat untuk berdagang akan dijadikan taman kota. “Kita sedang berusaha mengejar 20 persen bagian dari wilayah kita berupa paru-paru kota berupa taman atau hutan kota,” jelasnya.
Saat ini, lokasi yang sempat dijadikan tempat berdagang oleh delapan orang di Kampung Jambon, Kelurahan Cacaban tersebut nampak bersih. Hanya saja, pada sore hari terlihat warga yang mengusung meja kecil untuk berdagang makanan buka puasa. “Meja bisa dipindah-pindah kok mas. Nanti setelah jualan selesai ya mejanya dibawa pulang,” ungkap warga tersebut. (dem)
Ditanya tempat atau lokasi yang memungkinkan untuk menempatkan pedagang tergusur secara berkelompok, Isa mengaku sedang mencarinya. “Ya kita kita sedang mencarinya. Apapun, yang kita lakukan saat ini, agar Perda ataupun Perwal ditegakkan. Kita bukan sedang mematikan pedagang,” ujarnya.
Hal senada juga dikemukakan oleh Kepala Bappeda Pemkot Magelang, pihaknya sedang mencari solusi tersebut. “Kita sedang pikirkan masalah itu,” kata Joko didampingi stafnya, Yonas.
Dijelaskan, tempat di Jalan Diponeggoro yang sempat dipakai masyarakat untuk berdagang akan dijadikan taman kota. “Kita sedang berusaha mengejar 20 persen bagian dari wilayah kita berupa paru-paru kota berupa taman atau hutan kota,” jelasnya.
Saat ini, lokasi yang sempat dijadikan tempat berdagang oleh delapan orang di Kampung Jambon, Kelurahan Cacaban tersebut nampak bersih. Hanya saja, pada sore hari terlihat warga yang mengusung meja kecil untuk berdagang makanan buka puasa. “Meja bisa dipindah-pindah kok mas. Nanti setelah jualan selesai ya mejanya dibawa pulang,” ungkap warga tersebut. (dem)
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Magelang Hari Ini :
- Umat Thiong Hoa Jateng-Yogya Gelar Ritual Chau Du Fa Hui
- Dhea Butuh Uluran Tangan
- H-7, Truk Pasir Dilarang Beroperasi
- Salut, Korban Banjir Lahar Bertahan Produksi Makanan Khas untuk Lebaran
- Carikan Solusi Pedagang Yang Tergusur
- Transmigran Pulang Kampung
Magelang Hari Ini :
- Umat Thiong Hoa Jateng-Yogya Gelar Ritual Chau Du Fa Hui
- Dhea Butuh Uluran Tangan
- H-7, Truk Pasir Dilarang Beroperasi
- Salut, Korban Banjir Lahar Bertahan Produksi Makanan Khas untuk Lebaran
- Carikan Solusi Pedagang Yang Tergusur
- Transmigran Pulang Kampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar