WINDUSARI - Penyakit leukimia atau kanker darah menyerang Alma Dhea Putri Budiyanti, bayi berusia tiga tahun. Putri buruh pembuat tahu ini kini harus tergolek lemas di RSUP Dr Sardjito Jogja. Dia tak lagi leluasa bermain karena kanker terus menggerogoti tubuhnya dan harus ekstra hati-hati karena daya tahan tubuhnya melemah sehingga mudah tertular penyakit. “Jika berada di dekat orang pilek ia akan ketularan pilek. Jika berada di dekat orang batuk maka ia ikut batuk. Tubuhnya kini sangat lemah sehingga hanya bisa tiduran saja," kata Wahyu Budi Prasetyo, 27, ayah Dhea. Karena diserang kanker, rambut Dhea juga mulai rontok. Dokter dari RSU Dr Sardjito menyarankan dilakukan kemoterapi untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Sayangnya, semua tabungan dan harta benda keluarga sudah habis untuk biaya pengobatan selama tiga bulan terakhir. Selama ini ia harus bolak-balik Windusari-Jogja untuk menjalani proses pengobatan yang diperkirakan akan berlangsung sampai tiga tahun.
Budi mengatakan meski berasal dari keluarga miskin namun ia dan istrinya Sri Pujiyanti, 27 tahun, tidak mendapatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Karena itu untuk meringankan biaya pengobatan ia meminta surat rekomendasi pengobatan dari Dinakertransos Kabupaten Magelang. Surat rekomendasi ini biasanya digunakan untuk anak gelandangan, fakir miskin dan terlantar. "Meski tidak penuh namun sangat membantu biaya yang kami tanggung. Sekarang motor sudah saya jual, termasuk perhiasan istri," tutur Budi.
Sabtu kemarin, Dhea harus kembali menjalani kemoterapi dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Padahal surat rekomendasi tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi karena adanya perubahan peraturan. “Saya sudah mengurus surat lagi namun katanya tidak bisa digunakan karena peraturan pemerintah sudah diganti. Saya tak tahu harus membiayai dari mana karena tidak punya Jamkesmas. Sejak Dhea sakit saya juga tidak bisa maksimal bekerja. Anak kami sangat membutuhkan bantuan untuk biaya kemoterapi di Sardjito," tandasnya.
Bantuan tersebut bisa disalurkan ke rumah korban di Desa Ngadigunung RT 06 RW 02 Kecamatan Windusari atau menghubungi nomer Wahyu Budi Prasetyo 085729046335.(dem)
Budi mengatakan meski berasal dari keluarga miskin namun ia dan istrinya Sri Pujiyanti, 27 tahun, tidak mendapatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Karena itu untuk meringankan biaya pengobatan ia meminta surat rekomendasi pengobatan dari Dinakertransos Kabupaten Magelang. Surat rekomendasi ini biasanya digunakan untuk anak gelandangan, fakir miskin dan terlantar. "Meski tidak penuh namun sangat membantu biaya yang kami tanggung. Sekarang motor sudah saya jual, termasuk perhiasan istri," tutur Budi.
Sabtu kemarin, Dhea harus kembali menjalani kemoterapi dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Padahal surat rekomendasi tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi karena adanya perubahan peraturan. “Saya sudah mengurus surat lagi namun katanya tidak bisa digunakan karena peraturan pemerintah sudah diganti. Saya tak tahu harus membiayai dari mana karena tidak punya Jamkesmas. Sejak Dhea sakit saya juga tidak bisa maksimal bekerja. Anak kami sangat membutuhkan bantuan untuk biaya kemoterapi di Sardjito," tandasnya.
Bantuan tersebut bisa disalurkan ke rumah korban di Desa Ngadigunung RT 06 RW 02 Kecamatan Windusari atau menghubungi nomer Wahyu Budi Prasetyo 085729046335.(dem)
- Jamu Sesak Napas, Langsung Lega, Sembuh Permanen
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Magelang Hari Ini :
- Umat Thiong Hoa Jateng-Yogya Gelar Ritual Chau Du Fa Hui
- Dhea Butuh Uluran Tangan
- H-7, Truk Pasir Dilarang Beroperasi
- Salut, Korban Banjir Lahar Bertahan Produksi Makanan Khas untuk Lebaran
- Carikan Solusi Pedagang Yang Tergusur
- Transmigran Pulang Kampung
Magelang Hari Ini :
- Umat Thiong Hoa Jateng-Yogya Gelar Ritual Chau Du Fa Hui
- Dhea Butuh Uluran Tangan
- H-7, Truk Pasir Dilarang Beroperasi
- Salut, Korban Banjir Lahar Bertahan Produksi Makanan Khas untuk Lebaran
- Carikan Solusi Pedagang Yang Tergusur
- Transmigran Pulang Kampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar