TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA -DPP Partai Gerindra menilai pembantaian terhadap 30 orang petani di daerah Mesuji, Provinsi Lampung sangat keji. Untuk itu Gerindra segera mengirim tim ke Lampung menginvestigasi kasus tersebut.
"Kami harus menegaskan bahwa informasi yang disampaikan oleh petani Lampung hari ini di Komisi III sangatlah meyakinkan karena disertai bukti foto dan film yang jelas serta dilengkapi dengan kesaksian," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Bidang Advokasi, Habiburokhman, dalam rilisnya, Kamis (15/12/2011).
Selain itu Informasi tersebut juga sangat masuk akal karena kecil sekali kemungkinan para petani tersebut berbohong dan merekayasa cerita karena tidak ada keuntungan apapun yang bisa mereka dapat dengan merekayasacerita.
"Lagi pula wilayah Mesuji dapat dikategorikan sebagai wilayah terpencil (remote area) yang memang cukup jauh dari kota Bandarlampung sehingga mungkin saja jika peristiwa pembantaian tersebut tidak terkekspose selama bertahun-tahun," kata dia.
Jika pembantaian itu benar, lanjut Habiburokhman, maka terjadi tragedi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan . "Gerindra mengutuk keras pembantaian tersebut dan meminta kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan tegas mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
Kami juga meminta kepada pejabat-pejabat terkait terutama pejabat kepolisian untuk menghindari sikap defensif dan buru-buru membantah tanpa terlebih dahulu melakukan pengecekan yang mendalam terhadap kabartersebut," katanya.
Dijelaskan sikap tersebut adalah sikap tipikal pejabat era orde baru yang tidak lagi boleh dilakukan di era reformasi ini. Pejabat kepolisian, terutama Kapolda Lampung harus bersikap bijak dengan melakukan penyelidikan dan pengecekan serius sebelum mengeluarkan pernyataan terkait kasus ini.
"Jika kelak terbukti benar terjadi pembantaian, maka kami meminta pejabat yang membantah dan menutup-nutupi fakta sebenarnya juga dijatuhi hukuman administrasi dan hukuman pidana yang berat," papar Habiburokhman.
"Gerindra sendiri memilih untuk terjun langsung untuk melakukan investigasi lapangan. Kami akan bekerja-sama dengan rekan-rekan LSM dan Ormas di Lampung. Kami berharap dalam waktu 7 hari ke depan kami sudah memperoleh gambaran awal tentang peristiwa tersebut," katanya.
Dimana nantinya hasil investigasi tersebut akan diserahkan kepada Mabes Polri, Komnas HAM, Komisi III DPR RI, dan instnansi terkait lainnya guna ditindaklanjutisesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. (*)
Sumber : Tibun Lampung
Baca juga :
-Di Mejusi Demi Kelapa Sawit, 30 Petani Dibunuh
-Video Pembantaian Mesuji, Sudah Ini Mengerikan!
-Pembantaian Diduga Akibat Bobroknya Kinerja Menhut
-Usut Pembantaian 30 Petani Lampung
-AGRA, Polisi Terkesan Melindungi PT Sylva
-Komnas HAM Harus Segera Bentuk TPF Pembantaian Mesuji
-Kabareskrim, Pemenggalan Dilakukan Orang Sipil
-Danrem Nyatakan Pembantaian Bukan di Lampung
-Polda Bantah Pembantaian Terjadi di Lampung
-Gerindra Kirim Tim Khusus Investigasi Pembantaian Mesuji
-Inilah Pernyataan Sikap PPMWS Terkait Pembantaian
"Kami harus menegaskan bahwa informasi yang disampaikan oleh petani Lampung hari ini di Komisi III sangatlah meyakinkan karena disertai bukti foto dan film yang jelas serta dilengkapi dengan kesaksian," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Bidang Advokasi, Habiburokhman, dalam rilisnya, Kamis (15/12/2011).
Selain itu Informasi tersebut juga sangat masuk akal karena kecil sekali kemungkinan para petani tersebut berbohong dan merekayasa cerita karena tidak ada keuntungan apapun yang bisa mereka dapat dengan merekayasacerita.
"Lagi pula wilayah Mesuji dapat dikategorikan sebagai wilayah terpencil (remote area) yang memang cukup jauh dari kota Bandarlampung sehingga mungkin saja jika peristiwa pembantaian tersebut tidak terkekspose selama bertahun-tahun," kata dia.
Jika pembantaian itu benar, lanjut Habiburokhman, maka terjadi tragedi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan . "Gerindra mengutuk keras pembantaian tersebut dan meminta kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan tegas mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
Kami juga meminta kepada pejabat-pejabat terkait terutama pejabat kepolisian untuk menghindari sikap defensif dan buru-buru membantah tanpa terlebih dahulu melakukan pengecekan yang mendalam terhadap kabartersebut," katanya.
Dijelaskan sikap tersebut adalah sikap tipikal pejabat era orde baru yang tidak lagi boleh dilakukan di era reformasi ini. Pejabat kepolisian, terutama Kapolda Lampung harus bersikap bijak dengan melakukan penyelidikan dan pengecekan serius sebelum mengeluarkan pernyataan terkait kasus ini.
"Jika kelak terbukti benar terjadi pembantaian, maka kami meminta pejabat yang membantah dan menutup-nutupi fakta sebenarnya juga dijatuhi hukuman administrasi dan hukuman pidana yang berat," papar Habiburokhman.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Lanjut Habiburokhman, sikap defensif dan membantah yang membabi-buta pejabat- pejabat terkait sangatlah berbahaya karena berpotensi menutupi fakta yang sebenarnya terjadi."Gerindra sendiri memilih untuk terjun langsung untuk melakukan investigasi lapangan. Kami akan bekerja-sama dengan rekan-rekan LSM dan Ormas di Lampung. Kami berharap dalam waktu 7 hari ke depan kami sudah memperoleh gambaran awal tentang peristiwa tersebut," katanya.
Dimana nantinya hasil investigasi tersebut akan diserahkan kepada Mabes Polri, Komnas HAM, Komisi III DPR RI, dan instnansi terkait lainnya guna ditindaklanjutisesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. (*)
Sumber : Tibun Lampung
Baca juga :
-Di Mejusi Demi Kelapa Sawit, 30 Petani Dibunuh
-Video Pembantaian Mesuji, Sudah Ini Mengerikan!
-Pembantaian Diduga Akibat Bobroknya Kinerja Menhut
-Usut Pembantaian 30 Petani Lampung
-AGRA, Polisi Terkesan Melindungi PT Sylva
-Komnas HAM Harus Segera Bentuk TPF Pembantaian Mesuji
-Kabareskrim, Pemenggalan Dilakukan Orang Sipil
-Danrem Nyatakan Pembantaian Bukan di Lampung
-Polda Bantah Pembantaian Terjadi di Lampung
-Gerindra Kirim Tim Khusus Investigasi Pembantaian Mesuji
-Inilah Pernyataan Sikap PPMWS Terkait Pembantaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar