Jakarta - Tim penyidik Kepolisian RI dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia belum melakukan otopsi terhadap tubuh Syarifuddin, korban tewas di Bima versi Komnas HAM. Sebelumnya, tim Polri dan Komnas HAM telah sepakat mengotopsi tubuh Syarifuddin agar penyebab kematiannya jelas.
"Belum. Nanti Komnas akan ke lapangan lagi dan konfirmasi data kami dengan Polri. Kita akan dalami bersama," ujar Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim ketika dihubungi kemarin.
Versi Komnas HAM, Syarifuddin adalah korban tewas ketiga dalam aksi bentrok di Bima selain Syaiful dan Arief Rachman. Namun, Polri kukuh bahwa Syarifuddin meninggal karena sakit perut dan ia tidak ikut aksi unjuk rasa di Pelabuhan Sape, Bima pada 24 Desember 2011.
Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution sebelumnya mengatakan, proses penyidikan bentrok Bima masih berjalan. Tim masih menyelidiki siapa pelaku penembakan tersebut. "Masih dalam proses," ujar Saud. Pihak Komnas HAM sendiri berharap bisa mengakses hasil investigasi Polri dari proses penyelidikan di Bima, sebagai bentuk pertanggungjawaban pada publik.
Terkait pelaku penembakan dua korban tewas, Syaiful dan Arief Rachman, Komnas HAM mengaku masih menunggu hasil uji balistik yang dilakukan penyidik Polri. "Kita belum bisa tentukan siapa yang menembak apakah brimob, petugas, atau ada org lain di luar itu yg melakukan penembakan," jelas Ifdal.
Sumber : Tempo
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar