JAMU SESAK NAFAS, ASMA SEMBUH PERMANEN

Kabar gembira, Bagi anda atau saudara/teman anda yang menderita sesak napas,asma, karena merokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, InsyaAllah sembuh, 90 % pasien kami sembuh total, minimal bebas kertegantungan obat. Bagi anda yang ingin mencoba (sample gratis), SMS nama dan alamat , kirim ke 081392593617. Klik Disni

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 24 Februari 2012

Berita Purworejo : Cara Jitu Ibu-Ibu Desa Kaliwader, Mengisi Waktu Luang Sekaligus Menghasilkan

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semangat para ibu rumah tangga di Desa Kaliwader, Bener, Purworejo ini patut dicontoh. Tak mau hanya berpangku tangan dirumah menunggu suami bekerja, mereka mengembangkan kreativitas dengan membuat panganan dari ketela. Produksinya pun laku keras dipasaran, bahkan sudah menembus pasar luar kota.
BenerRUMAH Mutmainah Mujiono, 52, warga Kaliwader RT 04 RW 01, Bener tampak riuh dengan suasana ceria ibu-ibu rumah tangga kemarin (21/2). Sambil bercengkerama, mereka mengolah ketela menjadi produk panganan.

Tangan-tangan ulet mereka terlihat begitu lihai mencampur racikan bumbu berbahan dasar ketela pohon dan tepung terigu. Diselingi canda tawa, mereka sudah terlihat sangat hafal meramu bumbu alami seperti bawang putih, daun selederi, dan ketumbar hingga mengeluarkan aroma harum menguar dari kejauhan.
Ada sekitar sepuluh ibu rumah tangga yang bekerja di rumah produksi
itu. Mereka menghabiskan waktu luang untuk membantu para suami dalam mendapatkan nafkah keluarga. Usaha yang ditekuni mereka juga tergolong kreatif. Malah, mampu mengubah ketela pohon menjadi panganan atau kudapan bernilai jual tinggi.
Mutmainah menjelaskan, usaha yang ditekuni ibu-ibu di desanya sudah berlangsung sejak 1987. Kini, izin usaha mereka semakin berkembang dan mendapat penerbitan izin resmi makanan sehat dari Dinkes pada 1997.
’’Beberapa produk makanan berbahan ketela itu diantaranya cheese stick ketela, cumi, pastel, dan keripik. Setiap hari para ibu mampu menghabiskan 30 kilogram ketela untuk diolah menjadi ragam pangan,’’ bebernya.
Para ibu mulai memproduksi panganan pukul 07.00 dan selesai pukul 12.00. Mereka juga telah berbagi tugas. Ada yang membuat adonan, membentuk, dan menggoreng. Sedangkan proses pengemasan dilakukan bersama-sama.
Hebatnya, produksi rumahan ini sudah terjual hingga luar kota. Beberapa konsumen yang sudah menjadi langganan di antaranya datang dari Jogjakarta, Magelang, Kebumen, dan hampir seluruh pasar di Purworejo.
’’Harga jual setiap bungkus panganan Rp 4.000. Harga itu menyesuaikan harga bahan baku dan ongkos produksi. Kalau dulu setiap bungkus harganya hanya Rp 3.000. Tapi, harga bahan baku memang masih murah,’’ imbuhnya.
Disinggung soal kendala, Mutmainah memaparkan, kendala utama produksi rumahan yang digelutinya adalah bahan baku. Sekarang, hampir semua harga bahan baku naik mencapai 50 persen selama enam bulan terakhir.
Harga ketela misalnya, kini sudah naik dari Rp 600 menjadi Rp 1.250 per kilogram. Selain ketela sebagai bahan baku utama, bahan baku lain seperti tepung terigu, mingak goreng dan kayu bakar juga menjadi faktor utama kenaikan harga. 
’’Alhamdulillah konsumen paham dengan kenaikan harga bahan baku, jadi tidak pernah komplain atau mengeluh dengan harga panganan yang kami naikkan,’’ terangnya. Selain bahan baku, sambungnya, cuaca mendung dan musim penghujan juga menjadi kendala proses produksi. 
Panganan yang dibuat umumnya hanya menggunakan bahan dasar terigu dan margarin. ’’Mencampur terigu dan ketela itu terobosan. Kebetulan pasar merespons baik. Katanya, panganan buatan kami tidak membosankan. Tetapi jika hujan seperti ini, kandungan pati ketela turun. Alhasil rasanya juga
lumayan berbeda lebih turun kualitasnya,’’ jelasnya.
Rodiyah, 40, menambahkan, panganan dengan bahan ketela ini cukup mudah dibuat. Secara ekonomi juga jitu untuk menaikkan nilai buah ketela yang berharga rendah jika terjual dalam bentuk mentah.
’’Semua dibuat dengan cara tradisional. Kami sebetulnya cukup membutuhkan mesin untuk memarut dan memeras pati ketela, selama ini masih harus memarut ketela ke kota. Harapan kami pemerintah bisa membantu usaha kami, mesin parut yang paling penting,’’ tandasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Online Paling Meunguntungkan
Aduh maaak, terima kasih Tuhan, terima kasih webmaster. Saya bisa kuliahkan anak dan membantu biaya berobat ibu saya yg sakit dengan dana ini. Setelah itu saya betul2 percaya bahwa program bisnis ini bener2 bekerja. Sejak itu saya mulai aktif mempromosikan bisnis ini ke siapa saja, lewat email, milis, sms, dll. Sekarang hasilnya sudah lebih dari 500 juta masuk ke rekening bank saya. Sekali lagi terima kasih webmaster program 5 milyar
. Klik Disini

Salam, Bambang Widjatmoko, Surabaya (Kesaksian)

Informasi penting: Teknik Membeli Rumah Terbaik

Masukkan nama & email anda di sini dan dapatkan informasi properti diatas, GRATIS!

Nama:

Email:

Wirausaha Mobil Bekas Pasang Iklan Rumah Kontak Jodoh