---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PURWOREJO – Baru selesai dikerjakan pengingkatannya pada Desember 2011, Jalan Wanurojo-Purbayan, sudah dikeluhkan kualitasnya oleh warga. Menurut warga Desa Wanurojo, Sokogelap, Gunung Teges dan Purbayan, Kemiri, Purworejo, beberapa titik di ruas jalan 4,5 kilometer itu retak, berlubang, dan terancam longsor.
Kepala Desa Sukogelap Suparman, 39, mengungkapkan, sempat mengirimkan surat protes kepada pemerintah daerah dan dewan. Ketika itu proses pengerjaan jalan masih berlangsung. Namun hinga kini surat tersebut tidak direspon.
Pengerjaan jalan juga dikebut, dilakukan pada siang maupun malam meskipun turun hujan. Jalan kabupaten tersebut sering dilalui kendaraan berat seperti truk pengangkut kayu. Kerusakan jalan yang cukup cepat, lanjut Suparman, tidak terjadi dengan serta merta. Selain dilewati kendaraan bertonase tinggi, kualitas pengerjaan juga tidak maksimal.
”Ruas jalan di Sukogelap yang diaspal panjangnya 1,8 kilometer. Beberapa tempat sudah bergelombang, retak, dan ambles. Pengerjaannya kurang maksimal,” ucapnya kemarin (24/2). Kondisi jalan kalah jauh dibandingkan ruas Kalimeneng-Wanurojo yang dibangun pada 2008. Selain lebih kuat, permukaan jalan ini lebih halus dan tidak bergelombang.
”Kendati sudah lama, kondisinya tetap bagus hingga sekarang. Pengerjaannya dulu menggunakan mesin hotmix dengan pengerasan yang bagus,” paparnya. Warga Purbayan, Toto, 30, menambahkan, kondisi jalan di desanya juga parah, yaitu aspal mengelupas di beberapa titik. Meski begitu warga setempat mengaku bersyukur karena telah ada peningkatan jalan.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purworejo Ir Fatori menyebutkan, pekerjaan peningkatan sebagian ruas Kalimeneng-Purbayan belum diserahterimakan kepada pemerintah kabupaten.
”Jalan masih dalam masa perawatan kontraktor selama enam bulan sejak diselesaikan. Jika ada kerusakan, masih tanggung jawab kontraktor,” tegasnya.
Fatori memaparkan, Pemkab Purworejo berencana memelihara ruas jalan kabupaten dengan anggaran Rp 5 miliar. Jumlah tersebut dinilai sangat minim, mengingat usulan DPU untuk anggaran pemeliharaan 2012 sebesar Rp 15 miliar dengan asumsi per kilometer membutuhkan Rp 25 juta - Rp 30 juta.
Namun, katanya, kerusakan jalan di Purworejo mulai berhasil diatasi secara bertahap. Berdasarkan data DPU, tahun 2010 ruas jalan dalam kondisi baik sepanjang 401,32 kilometer (53,42 %), rusak 215,95 kilometer (28,74 %), dan rusak berat 134,17 kilometer (17,85 %).
Kemudian pada 2011, pemerintah memperbaiki 49,13 kilometer jalan, sehingga ruas dalam kondisi baik menjadi 450,45 kilometer atau 59,9 persen.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Jalan Rusak, Dikerjakan Desember, Kini Sudah Rusak
-Pemerintah Belum akan Bangun Jembatan Baru
-Tak Pulang sejak Kemarin Ternyata Gantung Diri di Kebun
-Tanggul Dibangun di Muara Bogowonto
-100 WARGA MBR TERIMA DANA STIMULAN
-Pemerintah Belum akan Bangun Jembatan Baru
-Tak Pulang sejak Kemarin Ternyata Gantung Diri di Kebun
-Tanggul Dibangun di Muara Bogowonto
-100 WARGA MBR TERIMA DANA STIMULAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar