---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PURWOREJO - Dinas Pengairan Kabupaten Purworejo berencana mengusulkan pembuatan parapet atau tanggul beton sepanjang 835 meter di sisi barat muara Sungai Bogowonto, Desa Jogoboyo Kecamatan Purwodadi ke Pemerintah Provinsi Jateng. Penanganan tersebut mendesak karena erosi sungai dapat mengancam permukiman warga. Bahkan, warga melaporkan kurang lebih 20 hektare lahan pertanian hilang tergerus air. Pemerintah berencana membangun parapet di hulu dan hilir Jembatan Congot yang melintasi sungai itu. Peristiwa di muara Bogowonto tersebut merupakan akibat pergeseran alur sungai yang selalu terjadi secara alami. ”Muara sisi barat atau wilayah Purworejo tergerus air, namun di timur yakni daerah Kulonprogo, justru muncul gundukan tanah. Jika tidak diantisipasi, lahan milik warga makin hilang karena sungai terus bergerak ke barat,” kata Ir Susanto SPI, Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Purworejo kepada KR, Jumat (24/2).
Selain penyelamatan lahan di Desa Jogoboyo, pemerintah juga memprioritaskan mempertahankan aset jalan desa yang terdapat di wilayah Desa Pasirmendit Kecamatan Temon Kulonprogo. Jalan sepanjang 800 meter tersebut nyaris putus karena erosi. Menurutnya, pemerintah daerah dan provinsi sudah memperhatikan kondisi muara Bogowonto dengan menggelar beberapa kali koordinasi. Bahkan, pemerintah kabupaten diminta mengajukan proposal penanganan muara melalui APBD I Perubahan tahun 2012. Jika pemprov belum bisa merealisasikan pada tahun 2012, akan dilaksanakan menggunakan APBD I Jateng tahun 2013.
”Kami sudah diminta mengusulkan pembuatan parapet dan penyelamatan jalan desa itu dalam APBD I Perubahan 2012,” ungkapnya.
Pembangunan parapet, lanjutnya, merupakan penanganan jangka pendek. Lahan di sekitar muara Bogowonto akan aman dari gerusan erosi jika bangunan penahan ombak untuk mengurangi pendangkalan sungai dievaluasi dan diperbaiki pemerintah. Fungsi bangunan penahan ombak muara Sungai Bogowonto dimungkinkan sudah kurang optimal karena pengaruh perubahan cuaca dan tingkat erosi dari hulu. ”Perlu ada evaluasi karena sejak dibangun sekitar tahun 2003, banyak perubahan yang terjadi. Jika fungsinya sudah kurang optimal, harusnya diperbaiki lagi,” ujarnya.
Susanto menambahkan, selain rencana menangani muara Sungai Bogowonto, Pemkab juga telah memperbaiki sebanyak sepuluh titik tanggul sungai dan selokan yang kritis selama 2012. Pekerjaan penguatan tiga titik tanggul Sungai Gesing di Desa Kaligono Kaligesing dan Pacekelan Purworejo, dua lokasi di Sungai Mongo Kelurahan Cangkrep Lor Purworejo, satu titik di Sungai Somongari Kemanukan Bagelen, Sungai Semagung Soko Bagelen, sebuah di Sungai Juweh Kaliwader Bener serta Sungai Gebang Besar Wanurojo Butuh. Pemerintah juga memperbaiki talud jalan Desa Kamijoro Bener yang longsor.
Selain penyelamatan lahan di Desa Jogoboyo, pemerintah juga memprioritaskan mempertahankan aset jalan desa yang terdapat di wilayah Desa Pasirmendit Kecamatan Temon Kulonprogo. Jalan sepanjang 800 meter tersebut nyaris putus karena erosi. Menurutnya, pemerintah daerah dan provinsi sudah memperhatikan kondisi muara Bogowonto dengan menggelar beberapa kali koordinasi. Bahkan, pemerintah kabupaten diminta mengajukan proposal penanganan muara melalui APBD I Perubahan tahun 2012. Jika pemprov belum bisa merealisasikan pada tahun 2012, akan dilaksanakan menggunakan APBD I Jateng tahun 2013.
”Kami sudah diminta mengusulkan pembuatan parapet dan penyelamatan jalan desa itu dalam APBD I Perubahan 2012,” ungkapnya.
Pembangunan parapet, lanjutnya, merupakan penanganan jangka pendek. Lahan di sekitar muara Bogowonto akan aman dari gerusan erosi jika bangunan penahan ombak untuk mengurangi pendangkalan sungai dievaluasi dan diperbaiki pemerintah. Fungsi bangunan penahan ombak muara Sungai Bogowonto dimungkinkan sudah kurang optimal karena pengaruh perubahan cuaca dan tingkat erosi dari hulu. ”Perlu ada evaluasi karena sejak dibangun sekitar tahun 2003, banyak perubahan yang terjadi. Jika fungsinya sudah kurang optimal, harusnya diperbaiki lagi,” ujarnya.
Susanto menambahkan, selain rencana menangani muara Sungai Bogowonto, Pemkab juga telah memperbaiki sebanyak sepuluh titik tanggul sungai dan selokan yang kritis selama 2012. Pekerjaan penguatan tiga titik tanggul Sungai Gesing di Desa Kaligono Kaligesing dan Pacekelan Purworejo, dua lokasi di Sungai Mongo Kelurahan Cangkrep Lor Purworejo, satu titik di Sungai Somongari Kemanukan Bagelen, Sungai Semagung Soko Bagelen, sebuah di Sungai Juweh Kaliwader Bener serta Sungai Gebang Besar Wanurojo Butuh. Pemerintah juga memperbaiki talud jalan Desa Kamijoro Bener yang longsor.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar