---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TEMANGGUNG : Sebanyak 19 kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terpapar virus HIV/AIDS. Jumlah tersebut terdata sejak 1997 hingga sekarang.
"Semua temuan HIV/AIDS dari para pendonor di PMI itu pasti dilaporkan ke sini. Tapi tidak saya catat ke dalam daftar penderita penyakit itu karena tidak ada namanya. Hanya nomor kantong darahnya saja," ungkap Pengelola Administrasi Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kabupaten Temanggung, Agus Anang B, Rabu (15/2).
Meski tidak dicatat, katanya, pihak PMI pasti berinisiatif menyarankan pendonor yang bersangkutan agar melakukan tes di rumah sakit. Tujuannya agar penyakit mereka diketahui lebih jelas melalui tes, sehingga penderita dapat melakukan upaya pengobatan.
Sejak awal ditemukannya kasus HIV/AIDS di Temanggung tahun 1997, angka penderita penyakit mematikan ini terbilang tinggi. Hingga sekarang, pertengahan Februari 2012, KPA mencatat ada sebanyak 176 penderita.
Dari jumlah itu, empat kasus merupakan temuan tahun 2012 dan 172 kasus temuan dari 1997-2011. Untuk 2011 sendiri ada temuan 33 kasus.
"Kebanyakan penyebabnya lantaran seks bebas. Kedua terbanyak karena penularan melalui jarum suntik para pengguna narkoba. Tapi sekarang banyak juga ibu rumah tangga jadi penderita karena tertular suaminya," katanya.
Dari 172 kasus pada 2011, menurutnya, 91 kasus di antaranya masih HIV. Sedangkan 81 masuk kasus AIDS. Dari 172 kasus itu, 12 diantaranya merupakan balita. Lainnya rata-rata usia produktif, yakni dari 17-45 tahun. Sementara empat temuan baru di 2012 masih HIV dan belum ada yang meninggal.
KPA mencatat, dari 176 penderita, 83 di antaranya telah meninggal dunia.
"Agar tidak terus bertambah, rencana ke depan kita akan tekan penyebaran HIV/AIDS lewat hubungan sex dan narkotika melalui penyuluhan ke masyarakat. Kita juga sedang usulkan perda untuk penanganan penyakit ini," katanya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar