---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Benteng Pendem |
PURWOREJO - Pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Purworejo memang belum menjadi prioritas. Terbukti, perhatian terhadap sejumlah potensi wisata masih minim. Akibatnya, banyak lokasi wisata yang kondisinya tidak terawat.
Salah satunya benteng Pendem Kalimaro di Desa Tlogokotes dan Bapangsari, Kecamatan Bagelen. Bangunan bersejarah peninggalan Jepang ini kondisinya sangat memprihatinkan. Bangunan benteng menjadi sasaran aksi vandalisme dari tangan-tangan jahil pengunjung. Dari pantauan, coretan tangan jahil terdapat pada setiap sudut kompleks cagar budaya yang terdiri dari sepuluh bangunan pos pengintaian serta bungker. Logam cor dan pintu baja yang digunakan dalam konstruksi bangunan juga banyak yang dicuri orang.
Kondisi tersebut merusak keindahan dan nilai sejarah benteng, sehingga membuat tingkat kunjungannya rendah. "Seminggu, paling hanya 20 orang yang datang ke Benteng Pendem. Kompleks itu memang sepi, karena pemerintah Purworejo belum mengelolanya sebagai objek wisata secara profesional," ujar Suparlan, juru rawat Benteng Pendem Kalimaro.
Menurutnya, aksi vandalisme selalu terjadi ketika sejumlah pelajar dan remaja mengunjungi lokasi itu. Terpencarnya bangunan benteng pada kawasan seluas kurang lebih sepuluh hektare menyulitkan pengawasan terhadap pengunjung yang datang. Namun, untuk pencurian tidak terjadi lagi karena sudah tidak ada bagian logam yang mudah diambil dan dijual. "Bagian tangga, pintu baja dan besi cor sudah habis diambil orang tidak bertanggungjawab," ucapnya.
Kasi Sejarah Kepurbakalaan dan Nilai Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) Kabupaten Purworejo Eko Riyanto, mewakili Kadinas P & K Drs Bambang Aryawan MM menambahkan, pencurian terjadi selama pemerintah belum menempatkan penjaga untuk merawat cagar budaya itu.
Sementara untuk menekan vandalisme, pihak dinas sudah melakukan sosialisasi melalui guru sejarah di seluruh sekolah. Dijelaskan Eko, tentara Jepang membangun Benteng Pendem Kalimaro mulai tahun 1943 dan diperkirakan selesai pada 1945. Berdasar penuturan sejumlah saksi mata, ribuan romusha dipekerjakan untuk membangun kurang lebih 40 pos pengintaian, bungker serta gudang senjata.
Kompleks dibangun menghadap ke arah pantai selatan dan diperkirakan untuk pertahanan jika pasukan Sekutu mendarat di pesisir Purworejo. "Namun, sebelum benteng dimanfaatkan secara penuh, Jepang menyerah kepada Sekutu. Belum diketahui pasti jumlah bangunan yang bisa didirikan, sementara ini baru sepuluh yang bisa digali, kemungkinan masih banyak lagi terkubur dalam tanah," terangnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Rusidah memotret tanpa jemari
-4 Pelaku Curanmor Dibekuk
-Perampok Bawa Kabur Setengah Kilogram Emas
-Tuan Rumah Persitas Dikalahkan ISP Purworejo
-Pembatasan Bagi Pedagang BBM Eceran Dipertegas
-Mantan Sekda Pimpin Dewan Kesenian Purworejo
-Tower Mangkrak, Komunikasi TPI dan Nelayan Macet
-Pipa PDAM Bukan Jalan Penyeberangan
-4 Pelaku Curanmor Dibekuk
-Perampok Bawa Kabur Setengah Kilogram Emas
-Tuan Rumah Persitas Dikalahkan ISP Purworejo
-Pembatasan Bagi Pedagang BBM Eceran Dipertegas
-Mantan Sekda Pimpin Dewan Kesenian Purworejo
-Tower Mangkrak, Komunikasi TPI dan Nelayan Macet
-Pipa PDAM Bukan Jalan Penyeberangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar