---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MENGECEK: Tim ahli Yayasan Mormon dan mahasiswa Geografi UGM mengecek ketinggian mata air bantaran Kali Putih dengan alat Global Positioning Sistem (GPS). (suaramerdeka.com / MH Habib Shaleh) |
MAGELANG -Sebanyak 35 ribu jiwa warga Kabupaten Magelang yang tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi dan lereng perbukitan Menoreh difasilitasi untuk mendapatkan air bersih. Diharapkan mereka akan bisa mengelola dan memanfaatkan air bersih tersebut secara mandiri dan berkelanjutan.
Pemenuhan air bersih berbasis masyarakat ini merupakan hasil kerja sama antara Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Magelang dan Yayasan Mormon. Program ini dilakukan di 105 dusun di 15 desa yang terletak di empat kecamatan.
Ketua GP Ansor Kabupaten Magelang Chabibullah mengatakan bahwa kecamatan terbanyak yang difasilitasi untuk mendapatkan air bersih ini adalah Kecamatan Srumbung dengan 50 dusun di 11 desa. Disusul kemudian Kecamatan Salam dengan 28 dusun di dua desa dan delapan dusun di Kecamatan Salaman.
"Untuk Kecamatan Ngluwar kami membantu warga Desa Blongkeng. Kami akan memfasilitasi warga di sembilan dusun termasuk Dusun Sabrangkali yang diapit Kali Putih dan kali Blongkeng," kata Chabibullah di sela-sela survei mata air.
Survei mata air ini dilakukan di bantaran Kali Putih di Dusun Sabrangkali dengan melibatkan tim ahli dari Yayasan Mormon yakni Wastu Sardono (35) dan Koko Bintarko (60) serta sejumlah mahasiswa Fakultas Geografi UGM. Para mahasiswa tersebut kebetulan sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di lokasi tersebut.
Menurut Chabibullah tujuan program ini adalah untuk memfasilitasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Pasalnya, erupsi Merapi telah mengubah lokasi sejumlah mata air. Adapun banjir lahar menyebabkan banyak mata air yang mati, pipa hanyut, dan sumur mengering.
Disebutkan bahwa dari survey relawan Ansor diketahui bahwa banjir lahar telah mengubah arus sungai bawah tanah. Akibatnya, banyak sumur milik warga di sekitar bantaran sungai yang kering dan mati. GP Ansor kemudian menggandeng Yayasan Mormon untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
"Lewat program ini kami harapkan masyarakat bisa mengelola sendiri dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan dan kesejahteraan mereka," kata dia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar