---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KOMPAS.com/IKA FITRIANAUang jimpitan RT yang "hanya" seberapa jika dikelola dengan baik bisa menjadi pendapatan yang manfaatnya luar biasa bagi masyarakat. |
MAGELANG - Bagi sebagian orang, uang jimpitan RT, mungkin nilainya tidak seberapa. Namun jika dikelola dengan baik, jimpitan senilai ratusan rupiah itu bisa menjadi pemasukan desa yang cukup berarti. Seperti di Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Zakiyuddin, pengurus harian RT setempat mengungkapkan, uang jimpitan sudah menjadi sumber pemasukan kas RT sejak tahun 2008 silam. "Jimpitan menjadi pendapatan yang paling banyak di sini, dibanding dengan iuran-iuran lain yang ada. Jadi jimpitan menjadi andalan," katanya, Rabu (14/3/2012).
Ia menjelaskan, jimpitan di RT-nya telah disepakati oleh warga dalam bentuk uang sebesar Rp 300 per hari. Tetapi dalam praktiknya, warga bisa memberikan lebih, minimal Rp 500 per hari. "Setiap hari rata-rata bisa masuk Rp 17 ribu - Rp 20 ribu, itu bagus sekali untuk nambah kas RT," ujarnya.
Uang jimpitan diambil setiap malam hari oleh pemuda-pemuda setempat. Mereka mendapat jadwal khusus bersamaan dengan jadwal ronda atau siskamling. "Setiap malam mereka mendapat jatah ronda.Nah, sambil keliling mengamankan kampung mereka mengambil uang jumpitan dari rumah ke rumah. Setiap rumah diberi tempat uang berikut catatan kecil sebagai tanda kalau rumah tersebut sudah memberi uang jimpitan," jelas Zaki.
Sebelum jimpitan berjalan baik, lanjut Zaki, warga harus selalu membayar iuran setiap akan diadakan kegiatan RT, nilainya pun banyak. Tapi setelah jimpitan berjalan lancar dan tertib, iuran yang dibebankan warga menjadi berkurang. Bahkan, warga bisa membeli berbagai perlengkapan RT.
"Dengan uang jimpitan yang terkumpul tiap bulan, kami bisa memperbaiki jalan kampung, beli meja, kursi, piring, gelas. Jadi warga yang akan punya hajatan tidak perlu menyewa di luar. Kami juga baru saja beli seperangkat alat olahraga pingpong/tenis meja, untuk latihan atau sekadar mengisi waktu sore anak-anak," kata Zaki.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Dari Jimpitan RT, Bisa Bangun Jalan
-Inspirasi Magelang : Hiduplah Lumrah, Jangan Gila!
-SMK Borobudur Siap Perbaiki Mobil Esemka
-BLT Tepat Sasaran, Data Warga Miskin Perlu Dimutakhirkan
-Kirab Naga Seratus Meter-Inspirasi Magelang : Hiduplah Lumrah, Jangan Gila!
-SMK Borobudur Siap Perbaiki Mobil Esemka
-BLT Tepat Sasaran, Data Warga Miskin Perlu Dimutakhirkan
-Pensiunan Akmil Ditemukan Tewas Gantung Diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar