---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WONOSOBO - Sulit untuk mencegah kerusakan lingkungan di Kawasan Dieng, mengingat pola pertanian sayuran yang selama ini dilakukan oleh masyarakat sama sekali tidak mengindahkan kaidah konservasi. Namun, awal tahun 2012 ini sebagian petani mulai kerja ke luar Jawa dan meninggalkan lahannya dengan menanami tanaman keras. Pengkajian terhadap pola pertanian di daerah ini pun dilakukan oleh sejumlah pihak.
Selama sepekan, dua peneliti dari IPB dan UGM melakukan kajian lahan kentang Dieng. Ternyata, berbagai hal melatar belakangi pola tanam kentang petani Deieng saat ini. Dr Bramasto, seorang pengamat dari IPB mengatakan bahwa meminta petani berhenti tanam kentang sama saja dengan menyuruh pegawai negeri sipil (PNS) untuk berhenti kerja.
Langkahnya cukup sulit dan harus dilakukan secara bertahap untuk mengubah jiwa petani yang pro lingkungan dan tetap mempunyai nilai ekonomis. "Butuh waktu dan petani harus kita dekati untuk diberi pengarahan dan solusi," katanya.
Di Kecamatan Kejajar hanya terdapat luasan lahan budidaya kentang sekitar 3.500 hektar dan jumlah penduduknya lebih dari 42.000 jiwa. Rata-rata kepemilikan lahan hanya 0,2 hektare per kepala keluarga.
Untuk mengoptimalkan itu, Bramasto mengatakan petani saat ini mengoptimalkan lahan sempitnya untuk terus berproduski dengan berbagai cara yang bisa dilakukan seperti, pemberian pupuk kotoran ayam, pemberian fungisida yang berlebihan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Peneliti IPB Telaah Konservasi Dieng
-Retribusi Parkir Wonosobo Tiga Bulan Dipantau
-Belasan Pengecer Gelembungkan Jatah BBM
-Pantauan UN di Wonosobo Diperketat
-Rem Blong, Truk Tabrak Sejumlah Kendaraan
-NASMOCO BUKA CABANG DI WONOSOBO
-Penataan Pasar Induk Wonosobo Mendesak
-Mangkir Kerja, Penghasilan PNS Dipotong
-Durian Langka Berdaging Tunggal
-Retribusi Parkir Wonosobo Tiga Bulan Dipantau
-Belasan Pengecer Gelembungkan Jatah BBM
-Pantauan UN di Wonosobo Diperketat
-Rem Blong, Truk Tabrak Sejumlah Kendaraan
-NASMOCO BUKA CABANG DI WONOSOBO
-Penataan Pasar Induk Wonosobo Mendesak
-Mangkir Kerja, Penghasilan PNS Dipotong
-Durian Langka Berdaging Tunggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar